Presiden Zimbabwe: Saya Mati, Lalu Bangkit Lagi

Meski jelas-jelas sepuh, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe selalu menepis rumor tentang kesehatannya.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 04 Sep 2016, 07:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2016, 07:00 WIB
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe masih memerintah meski usianya nyaris 100 tahun (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Robert Mugabe adalah presiden nyaris seumur hidup. Pada usianya yang ke-92 tahun, ia memimpin Zimbabwe. Meski jelas-jelas sepuh, pria yang lahir pada 1924 itu selalu menepis rumor soal kesehatannya.

Seperti yang dilakukannya, saat turun dari pesawat di Bandara Jarare, setiba kembali ke negaranya, Mugabe melempar candaan.

"Ya, aku sudah mati, itu benar, aku mati. Tapi aku selalu bangkit, seperti yang selalu aku lakukan," kata dia, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (3/9/2016). "Sekali pulang ke negaraku, aku adalah sosok nyata."

Kepergian Mugabe ke luar negeri meningkatkan spekulasi terkait kesehatannya. Selasa lalu, ia bertolak untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) regional. Namun, data penerbangan pesawatnya menunjukkan ia baru dari Asia.

Sang presiden pernah mendapatkan perawatan di Singapura pada masa lalu.

Mugabe mengaku dari Dubai. "Aku baru pergi untuk urusan keluarga ke Dubai, mengkhawatirkan salah satu dari anak-anakku," kata dia.

Namun, rumor yang beredar mengarah pada spekulasi bahwa Mugabe mengalami masalah kesehatan serius dan mendapat perawatan di Uni Emirat Arab.

Situs media The Southern Daily mengunggah sebuah artikel berjudul, "Robert Mugabe suffers stroke, Mnangagwa now the new interim President of Zimbabwe" -- Robert Mugabe terkena stroke dan Mnangagwa diangkat jadi penggantinya.

Emmerson Mnangagwa saat ini menjabat sebagai wakil presiden.

Mugabe dijadwalkan akan menghadiri pertemuan pemuda yang digelar Sabtu 3 September 2016 waktu setempat.

Kendali kekuasaan di Zimbabwe ada di tangan Mugabe sejak 1980. Kini, ia bertekad maju lagi dalam pemilu 2018.

Istrinya, Grace mengatakan, bahkan dari dalam kubur sekalipun, Mugabe akan tetap memerintah Zimbabwe.

Sementara itu, ibukota Zimbabwe, Harare dilanda gelombang protes pekan lalu, puluhan orang kemudian ditahan.

Kamis lalu, polisi melarang demonstrasi di wilayah ibukota selama dua pekan. Mugabe sendiri telah bertekad  untuk menindak perbedaan pendapat anti-pemerintah.

Suatu ketika, ia pernah naik pitam setelah ditanya penyiar soal pensiun dan siapa yang bakal jadi penggantinya.

"Kamu mau saya tabok hingga jatuh ke lantai supaya sadar saya masih di sini?" teriak Mugabe saat ditanya tentang rencananya pensiun, seperti dilansir dari The Guardian, Sabtu (5/3/2016).

"Kenapa kamu tanya pengganti saya kalau saya masih di sini?" lanjut presiden Zimbabwe itu. "Kenapa kamu ingin pengganti saya?"

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya