Liputan6.com, Washington D.C - Pada 2 Desember 1777 malam, seorang ibu rumah tangga yang juga berprofesi sebagai perawat, Lydia Darragh, menyelamatkan hidup mantan Presiden Amerika Serikat, George Washington, seorang diri.
Bagaimana mungkin seorang perempuan bisa menyelamatkan Washington yang pada masa itu menjabat sebagai jenderal?
Pada tahun itu, selama masa pendudukan Inggris di Philadelphia, Jendral William Howe, memosisikan markas besarnya di seberang jalan rumah Darragh.
Advertisement
Dan pada malam 2 Desember itu, Jenderal Howe menggunakan lantai atas rumah perawat tersebut untuk rapat. Hal itu dilakukan karena markas pasukan Inggris terlalu sempit dan tak bisa menampung semua anggota.
Walaupun tidak terbukti, namun cerita yang diwarisi keluarga Darragh mengatakan bahwa perempuan itu menguping dan mencatat hasil pertemuan.
Agar tak ketahuan, Darragh menjahitkan catatan tersebut ke pakaiannya, sebelum memberikan informasi tersebut kepada pasukan AS yang berada di luar Kota Philadelphia.
Isi pertemuan itu adalah rencana penyerangan terhadap Jenderal George Washington dan pasukannya, yang berada di Whitemarsh, Pennsylvania.
Serangan tersebut rencananya akan dilancarkan pada 4 dan 5 Desember tahun itu.
Dengan menggunakan alasan membeli tepung di wilayah yang berada di luar garis Inggris, Darragh menyampaikan pesan tersebut kepada Letnan Kolonel AS Thomas Craig.
Pada 2 Desember 1777 malam, pasukan Inggris melancarkan misi mereka. Namun saat tiba di Whitemarsh, mereka mendapati Jenderal Washington dan Continental Army telah menunggu mereka.
Setelah tiga hari terlibat dalam pertempuran kecil, Jenderal Howe yang kalah dalam pertempuran tersebut memerintahkan pasukannya kembali ke Philadelphia.Â
Berkat informasi dari Darragh, Washington dan pasukannya selamat dari maut. Konon, CIA masih menyebut-nyebuit Darragh sebagai salah satu mata-mata pertama dalam sejarah AS.
Pada hari yang sama tahun 1988, Benazir Bhutto menjadi wanita pertama yang resmi menjadi pemimpin Pakistan.
Sementara itu 2 Desember 1804, Napoleon Bonaparte juga dilantik sebagai Kaisar Prancis.