Mendarat Darurat di Malta, Pesawat Libya Dibajak?

Melalui Twitter, pihak bandara Malta melaporkan bahwa telah terjadi pelanggaran hukum di lapangan udara.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 23 Des 2016, 18:51 WIB
Diterbitkan 23 Des 2016, 18:51 WIB
Kapal terbang yang diduga kuat tengah mengalami pembajakan pesawat. (Reuters)
Kapal terbang yang diduga kuat tengah mengalami pembajakan pesawat. (Reuters)

Liputan6.com, Malta - Sebuah kapal terbang Libya berpenumpang 118 orang dipaksa mendarat di Malta. Perdana Menteri negara itu menyebut ada potensi pembajakan pesawat.

"Airbus A320 yang terbang di Libya untuk maskapai Afriqiyah Airways dialihkan penerbangannya," demikian dilaporkan media lokal seperti dikutip dari BBC, Jumat (23/12/2016).

Menurut laporan awal, ada dua pembajak yang terlibat dan mengancam akan mengebom pesawat.

"Pasukan keamanan sedang dikerahkan," ujar PM Malta Joseph Muscat.

Bandara Internasional Malta mengonfirmasi melalui Twitter bahwa telah terjadi "pelanggaran hukum" di bandara.

Sejauh ini tim darurat telah dikirim ke bandara tersebut untuk menangani situasi pembajakan pesawat tersebut.

Darrin Zammit Lupi, fotografer kantor berita Reuters yang berbasis di Malta mengatakan kepada BBC, ia bisa melihat sejumlah tentara dan kendaraan pasukan khusus di lokasi kejadian.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya