Liputan6.com, Hong Kong - Anggota parlemen termuda Hong Kong Nathan Law mendapat serangan ketika tengah berada di bandara. Penyerangan tersebut dilakukan anggota kelompok anti-demokrasi.
Law diserang beberapa orang anggota pro-Beijing yang melemparinya dengan botol minuman serta mencoba memukulnya. Namun, pemukulan dapat dicegah Polisi Hong Kong yang berada dekat tempat kejadian.
Selain melakukan serangan, Law juga diteriaki, "Pergi dan Mati," serta "Pengkhianat," oleh kelompok pro-Beijing yang ada di bandara.
Advertisement
Di tempat tersebut terdapat pula spanduk yang menentang aspirasi Law untuk menegakkan demokrasi sepenuhnya tanpa bergantung China di Hong Kong.
Baca Juga
"Keluar dari Hong Kong kau dan anda telah menghancurkan kemerdekaan di sini," tulis spanduk tersebut seperti dikutip dari Channel News Asia.
Akibat aksi ini, Polisi Hong Kong menangkap dua orang demonstran. Kendati demikian, mereka menolak mengungkap identitas para pengunjuk rasa yang diciduk.
Law berada di bandara setelah melakukan kunjungan di Taiwan. Ia berada di Taiwan untuk menghadiri forum yang diselenggarakan Partai Kekuatan Baru.
Forum itu diselenggarakan demi membicarakan bagaimana cara Taiwan mendapat pengakuan internasional sebagai suatu negara berdaulat. Law pun datang untuk mencari cara menghubungkan aksi di Hong Kong dan Taiwan.
Law sendiri sudah lama dikenal sebagai aktivis pro-demokrasi. Bersama beberapa aktivis lain, mereka bercita-cita demokrasi penuh bagi wilayah otonomi khusus ini.