Protes Pelantikan Donald Trump Digelar di AS hingga Palestina

Sejumlah polisi terluka akibat bentrok dengan pengunjuk rasa yang menentang pelantikan Donald Trump.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 21 Jan 2017, 00:51 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2017, 00:51 WIB
20170120- Donald Trump Berhidung Panjang Beraksi di Washington DC-AFP Photo
Aksi penolakan Donald Trump sebagai Presiden AS di Washington DC, Jumat (20/1). Seorang demonstran memakai topeng berwajah mirip Trump dengan hidung yang dipanjangkan. (AFP PHOTO / Jewel SAMAD)

Liputan6.com, Washington, DC - Barack Obama, Michelle Obama, Bill dan Hillary Clinton, George W Bush, Paul Ryan -- sejumlah tokoh ternama menghadiri pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat di Capitol.

Setelah sejumlah sambutan dan persembahan paduan suara, dilaksanakan pengambilan sumpah Wakil Presiden Amerika Serikat, Michael Richard Pence, yang kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah Donald Trump.

Berbeda dengan suasana di kompleks Capitol yang gempita dan diwarnai gemuruh tepuk tangan, demonstrasi terjadi di sejumlah titik di sekitar Capitol.

Aspirasi para demonstran juga dituangkan dalam sejumlah poster. Misalnya yang bertuliskan "Resist Trump Climate Justice Now", ''Let Freedom Ring", hingga ''Free Palestine".

Ricuh sempat terjadi saat sekitar 100 demonstran memecahkan kaca sebuah lokasi bisnis di pusat kota -- ketika mereka menggelar aksi menentang kapitalisme juga Turmp.

Polisi, dengan menggunakan semprotan merica berukuran besar menghalau para demonstran. Konfrontasi antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan terjadi sekitar satu jam sebelum Trump mengucap sumpah.

Sebelumnya, kelompok yang mengatasnamakan diri DisruptJ20, berjanji akan menggagalkan upacara pelantikan.

Di titik lain, pengunjuk rasa mengenakan jumpsuits oranye dengan kerudung hitam di wajah mereka -- mewakili para tahanan di tahanan AS di Teluk Guantanamo. Black Lives Matter dan kelompok feminis juga menyuarakan tuntutan mereka.

Para pendukung Trump yang berjalan menuju acara pelantikan berusaha mengabaikan para demonstran. Namun tidak bagi Doug Rahm.

"Cari pekerjaan," kata dia pada peserta aksi anti-Trump. "Berhenti mengeluarkan air mata beku. Trump sudah menang," kata dia seperti dikutip dari ABC News, Minggu (21/1/2017).

Di luar International Spy Museum, sejumlah pendemo mengenakan topi ala Rusia mengejek pujian Trump pada Presiden Rusia Vladimir Putin. Mereka membawa poster yang menuding Trump 'boneka Rusia' atau "Kremlin employee of the month."

Sementara, seperti dikutip dari CNN, sejumlah polisi terluka akibat berhadapan dengan para demonstran.

Kepala layanan pemadam kebakaran Washington DC, Vito Maggiolo mengatakan tiga petugas polisi dilarikan ke rumah sakut akibat cedera.

Tak hanya di ibukota, sejumlah kota di seluruh AS juga menggelar demo penentangan terhadap Donald Trump. 

Demo anti-Trump juga digelar di sejumlah tempat di dunia, termasuk di London, Hong Kong dan Berlin -- di mana para demonstran membawa poster bertuliskan "Walls divide."

Di Tepi Barat, warga Palestina melakukan demonstrasi menentang pemukiman Israel dan memprotes rencana Trump memindahkan Kedubes AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya