Liputan6.com, Jakarta - Ketika mayoritas negara-negara di lingkar Samudera Hindia sudah bergabung di IORA, tidak demikian dengan Myanmar.
Sejumlah spekulasi pun muncul mengapa negara itu tidak terdaftar sebagai anggota Asosiasi Negara-negara Lingkar Samudera Hindia.
Salah satunya, terkait banyaknya masalah dalam negeri di Myanmar, termasuk dugaan pelanggaran HAM terhadap warga muslim Rohingya. Diduga karena persoalan tersebut IORA enggan menerima negara yang dulunya bernama Burma itu.
Advertisement
Namun spekulasi tersebut dimentahkan Sekretaris Jenderal IORA, K V Bhagirath. Dia menyatakan, persoalan dalam negeri Myanmar tidak memengaruhi apapun.
"Tidak juga," sebut Bhagirath di sela-sela pertemuan SOM IORA, Jakarta, Minggu (5/3/2017).
Ditekankan Bhagirath, IORA tidak ikut campur dalam urusan internal negara anggota.
"IORA tidak terlibat dalam masalah internal negara anggotanya, kalau tidak ada masalah internal tidak ada perpolitikan," sambung dia.
Bhagirath menjelaskan, IORA membuka tangan untuk menyambut masuknya Myanmar jadi anggota. Ia pun berharap diskusi mengenai keanggotaan Myanmar bisa dimulai sejak KTT di Jakarta.
"Sekarang ini ada 21 anggota, satu-satunya negara yang bukan anggota (yang juga berada di Samudera Hindia) adalah Myanmar, kami harap Myanmar akan segera menjadi anggota kami," ucapnya.
"Menteri (Myanmar) akan datang (di KTT IORA Jakarta) kami harap mereka bisa bergabung dengan kami setidaknya pada akhir tahun ini," pungkasnya.