Ini 5 Inovasi 'Gila' Senjata Militer Rusia

Untuk membangun senjata, Rusia tidak melakukan dengan mudah. Butuh puluhan ribu eksperimen demi mendapatkan hasil yang sesuai kebutuhan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 19 Mei 2017, 20:40 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2017, 20:40 WIB
Efek dahsyat ledakan Tsar Bomba
Efek dahsyat ledakan Tsar Bomba

Liputan6.com, Moskow - Kemampuan militer Rusia tak bisa dipandang sebelah mata. Negeri Beruang Merah memiliki kekuatan angkatan bersenjata terbesar kedua di dunia. Moskow juga punya senjata nuklir. 

Dari sisi persenjataan, negeri yang saat ini dipimpin Presiden Vladimir Putih juga sudah mandiri. Senjata-senjata buatan Rusia dikenal praktis, namun, tak boleh diremehkan. 

Misalnya saja, senapan serbu AK-47 alias Avtomat Kalashnikova 1947 yang dirancang Mikhail Kalashnikov kala Rusia masih jadi bagian dari Uni Soviet. 

Dan meski kerap tak akurat, kasar, dan amat sederhana, performa AK-47 amat baik di medan berpasir dan basah -- yang bisa membuat senjata yang lebih canggih seperti M-16 buatan AS, macet. Bedil itu bahkan masih dipakai hingga kini.

Seiring waktu, Rusia kian mengembangkan sistem persenjataannya, dengan membuat tank, pesawat, senapan, dan bom yang bisa menciptakan kehancuran besar bagi lawan.

Bukan cuma praktis, senjata-senjata Rusia di pasaran harganya murah serta mudah diproduksi.

Untuk membangun senjata, Rusia tidak melakukan dengan mudah. Butuh puluhan ribu eksperimen demi mendapatkan hasil yang sesuai kebutuhan.

Setiap menciptakan senjata, Rusia meninggalkan beberapa prinsip lama dan terus mencari terobosan. Tak semua eksperimen senjata Rusia berhasil diwujudkan.

Beberapa gagasan, bahkan hanya sampai sebatas ide. Cetak birunya pun tidak pernah ada.

Meski demikian, ada beberapa penemuan persenjataan 'gila' yang pernah diciptakan Negeri Beruang Merah.

Dilansir dari Ranker, berikut lima ide atau penemuan militer paling 'gila' Rusia.

1. Tsar Bomba

Pada 30 Oktober 1961, Uni Soviet melakukan uji coba peledakan bom paling kuat dan punya tenaga penghancur nomor wahid.

Bom itu resminya bernama RDS-220, namun pihak Barat menjulukinya Tsar Bomba, 'Raja atau Kaisar dari Segala Bom'.

Kekuatannya 57 megaton, setara dengan 10 kali total bom yang meledak pada Perang Dunia II, atau 1.400 kali lebih dahsyat dari gabungan bom atom Hiroshima dan Nagasaki. Jika diledakkan di daratan, negara pun bisa hancur karenanya.

Senjata berkode Vanya itu adalah senjata nuklir paling kuat yang pernah diledakkan.

Pada pukul 11.31 waktu setempat, bahan peledak itu dijatuhkan dari kapal terbang yang langsung bergegas menjauhi lokasi. Pilotnya hanya punya 188 detik untuk lolos dari efek ledakan bom.

Dampak uji coba Tsar Bomba pada 30 Oktober 1961 (Tsarbomba.org)

Sesaat setelah meledak, awan jamur mengepul setinggi 64 kilometer. Ionisasi dari ledakan menyebabkan gangguan radio komunikasi selama berjam-jam.

Semua bangunan di desa Severny -- baik terbuat dari kayu ataupun bata-- yang terletak pada 55 km dari lokasi uji coba ikut hancur.

Getaran dari uji coba bom ini terasa hingga 1.000 kilometer dari lokasi peledakan. Badan Seismologi Swedia mengonfirmasi getaran di wilayah mereka, berasal dari uji coba bom nuklir Tsar Bomba.

Bom juga mengakibatkan getaran kaca, dan ada yang pecah, hingga radius 900 km, mencapai Norwegia dan Finlandia.

Dampak luar biasa dari Tsar Bomba hanya setengahnya dari efek maksimumnya -- yang kekuatannya 100 megaton. Untung senjata itu tak sempat digunakan dalam perang. Jika sebaliknya yang terjadi, niscaya yang terjadi adalah bencana.

Pemimpin Uni Soviet kala itu, Nikita Khrushchev mengatakan, langkah ini merupakan cara untuk menunjukkan kepada negara Barat bahwa Soviet patut menjadi negara adidaya. Atau dalam istilah mereka disebut Kuzkina mat, demikian seperti dimuat situs Gizmodo.

2. Anjing Anti-Tank

Tak hanya tentara manusia yang diterjunkan Uni Soviet -- cikal bakal Rusia -- dalam Perang Dunia II. Moskow juga menerjunkan sejumlah anjing.

Mamalia tersebut sebelumnya sudah dilatih membawa bom, untuk menghancurkan tank-tank Nazi.

Caranya, anjing-anjing itu dilatih untuk berlari ke bawah kendaraan militer, lalu segera meledakkan dirinya.

Dalam Perang Dunia II, Uni Soviet bertempur dengan Jerman. Tercatat sebanyak 300 Tank Jerman hancur akibat serangan anjing-anjing itu.

Uni Soviet menerjunkan anjing ke medan tempur Perang Dunia II (Wikipedia)

Seperti dikutip dari Daily Mail, penggunaan anjing-anjing tersebut kali pertama disetujui pada 1924 dan berlanjut pada 1990-an.

Pengamat militer Yuri Veremeyev mengatakan, Tentara Merah sudah berpengalaman menggunakan anjing dalam berbagai tugas.

"Dari soal pengamanan, membawa orang-orang yang terluka dari medan perang, untuk menyampaikan pesan, serta memindahkan senjata dan makanan ke garis depan.

Veremeyev menambahkan, masing-masing anjing membawa dua paket TNT masing-masing seberat 6 kilogram.

"Bahan peledak seberat 12 kilogram itu cukup untuk meledakkan bagian bawah tank," kata dia. Chassis pada tank adalah bagian paling rawan.

3. Pesawat Transparan

Setelah melakukan percobaan awal menggunakan Polikarpov U-2, Profesor Sergei Grigorevich Kozlov dari Akademi Teknik Angkatan Udara Nikolai Zhukovsky, memodifikasi Yakovlev AIR-4 menjadi Kozlov PS (Prozrachnyy Samolyot) alias pesawat tak kasat mata pada 1935. 

Yakovlev AIR-4 yang digunakan dalam modifikasi pesawat transparan (Aviastar.org)

Bahan yang menutupi badan pesawat dan sayap diganti dengan plastik transparan, yang disebut 'Cellon' atau 'Rhodoid' 

Kemudian ia melukis seluruh tubuh pesawat menggunakan cat putih yang sudah dicampur serbuk alumunium

Hal tersebut dilakukan agar pesawat tersebut bisa tidak terlihat jelas. Hebatnya, meski sederhana, pesawat tersebut bisa berkamuflase dengan baik saat terbang.

Namun, setelah percobaan awal yang sukses lapisan tersebut berubah jadi buram akibat debu. Sehingga efek transparannya hilang.

Kozlov mengusulkan sebuah pesawat pengintai berkursi tunggal dengan bahan plastik transparan. Namun, material untuk membangunnya tidak ditemukan.

Studi lebih lanjut soal usulan Kozlov dilanjutkan Pyotr I. Grokhovski. Namun, tak ada lagi pesawat transparan yang dibuat menggunakan metode itu.

4. Kapal Selam Terbang

Ahli mesin Uni Soviet, Boris Ushakov mengembangkan sebuah cetak biru untuk pesawat tiga mesin.

Guna dari salah satu mesin itu adalah menutup lambung luar kapal. Sehingga menyebabkan pesawat tersebut tidak cuma bisa terbang namun juga menyelam.

Kapal selam terbang itu juga dilengkapi dua buah terpedo yang dipersiapkan menjadi senjata ampuh untuk melawan musuh.

Kapal selam terbang rancangan Boris Ushakov (Wikipedia)

 

Proyek ini sempat terhenti pada 1939. Namun, pada 1943 atas perintah Dinas Rahasia Uni Soviet proyek ini dilanjutkan.

Prototipe pertamanya diluncurkan pada 1947. Proyek ambisius tersebut, dihentikan bertepatan dengan berakhirnya Perang Dunia I.

Saat itu Soviet beralasan mereka ingin mengembangkan penelitian ke sektor lain.

5. Tank Laser

Tidak efektif, tidak diperlukan, mahal, juga  sangat tertutup -- begitu cerita-cerita yang beredar mengenai proyek tank laser 1K17 Szhatie.

Pengembangan senjata tersebut dilakukan pada akhir era 1980-an. Awalnya, senjata tersebut diharapkan bisa mematikan objek listrik pesawat, kapal laut, kapal selam dan senjata lawan.

Tank laser 1K17 Szhatie (Wikimedia Commons)

Kunci dari laser yang ada dalam tank ini berada pada 30 kilogram batu permata yang ada di dalamnya.

Selain mahal, ada hal yang menyebabkan proyek ini berhenti. Termasuk di antaranya, runtuhnya Uni Soviet.

Juga, dicurinya gambar prototipe senjata tersebut oleh seorang anggota militer Soviet yang membelot ke Barat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya