Dubes: Pantai hingga Harimau, Ini Pesona Wisata Bangladesh

Kebijakan bebas visa yang disepakati Indonesia dan Bangladesh memudahkan pertukaran wisatawan dua negara.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Mei 2017, 21:05 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2017, 21:05 WIB
Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Mayor Jenderal Azmal Kabir memaparkan keindahan Bangladesh terutama sektor pariwisata (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Mayor Jenderal Azmal Kabir memaparkan keindahan Bangladesh terutama sektor pariwisata (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan bebas visa yang disepakati Indonesia dan Bangladesh membuka peluang pertukaran budaya maupun wisatawan dua negara. 

"Setelah adanya kesepakatan bebas visa kedua negara, saya melihat adanya peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bangladesh, terutama wisatawan asal Indonesia," ujar Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Mayor Jenderal Azmal Kabir dalam acara bertajuk 'Program for Portraying the Image of Bangladesh'.

Ia mengatakan, negerinya memiliki sejumlah destinasi wisata yang memesona.

"Bangladesh punya pantai terpanjang di dunia, garis panjangnya mencapai 120 kilometer," ujar Dubes Kabir.

"Pantai itu bernama Cox's Bazar, lokasinya di sebelah selatan kota Chittagong. Pantai Cox's Bazar selalu menjadi tujuan utama para wisatawan yang mengunjungi Bangladesh," tambah Dubes. 

Pantai Cox's Bazar jadi salah satu andalan wisata Bangladesh (Wikimedia Commons)

Selain wisata bahari, Bangladesh juga memiliki sundarbans, yaitu muara hutan bakau terluas di dunia.

Gambar Sundarbans yang diambil oleh Landsat 7 milik NASA (NASA Earth Observatory)

Taman Nasional Sundarban yang terletak di Bangladesh selatan juga menjadi tempat pelestarian harimau dan tumbuhan biosfer.

Harimau Royal Bengal juga menjadi salah satu spesies hewan langka yang masih dimiliki oleh Bangladesh. 

Harimau Royal Bengal (AFP)

Sebaliknya, Dubes Bangladesh menambahkan, Indonesia punya objek wisata yang beragam, terutama Bali.

Dalam kesempatan tersebut, Kabir juga mengatakan bahwa Indonesia dan Bangladesh memiliki banyak kesamaan.

Salah satunya, Dubes menyebut soal lalu lintas di Dhaka, Ibukota Bangladesh, hampir sama seperti di Jakarta.

Sambil bergurau, mantan anggota militer tersebut merasakan kondisi yang sama saat ia tiba di Jakarta: macet di mana-mana.

Dubes Kabir juga bercerita pengalamannya saat beradaptasi dengan masakan Indonesia.

"Saya sangat menyukai Indonesia terutama orang-orangnya yang ramah, tetapi saya harus beradaptasi dengan makanan Indonesia. Beberapa makanan seperti nasi goreng dan bakso pernah saya coba," tuturnya.

Tanah Air menjadi penempatan perdananya sejak ia dipindah ke Kementerian Luar Negeri dari Kementerian Pertahanan Bangladesh.

Sebagai duta besar Bangladesh yang baru, Azmal Kabir berharap kerjasama yang telah terjalin bisa bertahan dan berjalan dengan baik untuk ke depannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya