Detik-Detik Menegangkan Parlemen Iran Diserang ISIS

Orang-orang bersenjata yang diklaim anggota ISIS, terlihat menembaki orang-orang sebelum rekaman teror Iran berakhir.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Jun 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2017, 12:00 WIB
Polisi menuju lokasi teror Iran. (AP)
Polisi menuju lokasi teror Iran. (AP)

Liputan6.com, Teheran - Rabu 7 Juni 2017 pagi, teror Iran terjadi. Orang-orang bersenjata dan pengebom bunuh diri menyerbu parlemen negara dan makam pemimpin spiritual Ayatollah Khomeini.

Dalam serangan mematikan yang diklaim ISIS dan berlangsung selama beberapa jam itu, setidaknya 17 orang tewas.

Dalam rekaman CCTV yang beredar, seperti dikutip dari DailyStar.co.uk, Jumat (9/6/2017), terlihat laki-laki dan wanita menutupi kepala sambil berlarian mencari perlindungan ketika teroris mengarahkan pistol colt ke mereka.

Ketika salah satu orang yang ketakutan berlindung di lantai, seorang ekstremis yang kejam itu justru menembaknya lalu menembaki yang lain. Dia kemudian bergabung dengan teroris lain yang memegang senapan AK-47 yang juga melepaskan tembakan sambil berlari.

Orang-orang bersenjata itu kemudian terlihat menembaki orang-orang sebelum rekaman berakhir.

Menurut laporan yang beredar, para penyerang itu memasuki gedung parlemen dengan menyamar menggunakan pakaian perempuan. Setelah di dalam, para teroris itu menutup semua pintu dan gerbang guna menghentikan politisi meninggalkan gedung.

"Saya berada di dalam parlemen ketika penembakan terjadi. Semua orang terkejut dan takut. Aku melihat dua pria menembak secara acak," kata seorang wartawan di tempat kejadian.

Berikut ini rekaman detik-detik menegangkan tersebut:

Setidaknya 40 orang terluka dan salah satu penyerang dilaporkan meledakkan dirinya ketika polisi mengepung gedung tempatnya berada.

Empat teroris yang melakukan serangan itu dilaporkan mati, tapi tidak diketahui bagaimana mereka tewas.

"Mereka diidentifikasi sebagai warga Iran yang bergabung ISIS di Irak dan Suriah," kata Kementerian Intelijen Iran.

"Mereka sebelumnya meninggalkan Iran dan terlibat dalam kejahatan kelompok teroris di Mosul dan Raqqa," jelas kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

"Tahun lalu, mereka kembali ke Iran ... untuk melakukan serangan teroris di kota suci Iran."

Beberapa orang yang dicurigai terlibat teror Iran ditangkap, termasuk enam orang Iran yang ditahan sebelumnya.

Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah serangan di London Bridge. Saat itu tiga pria menabrakkan van ke arah pejalan kaki, lalu menikam orang-orang di jalanan sekitarnya. Insiden mengerikan menyebabkan delapan orang tewas dan 48 lainnya luka-luka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya