Liputan6.com, Washington, DC - Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Jumat malam 28 Juli 2017. Misil tersebut kemudian jatuh di Laut Jepang.
Meski tak sampai memakan korban, ulah Korut nyaris mencelakakan sebuah pesawat yang sarat penumpang. Sepuluh menit setelah uji coba dilakukan, sebuah pesawat komersial melewati titik jatuh rudal, demikian menurut pejabat Amerika Serikat seperti dikutip ABC News.
Media AS itu melaporkan, Air France Penerbangan 293, yang mengudara dari Paris, Prancis, menuju Tokyo, melintasi di barat Hokkaido -- pulau terbesar kedua di Jepang -- saat ICMB jenis Hwasong-14 meluncur dari Korea Utara.
Advertisement
Saat itu, nyawa 323 penumpang dan awak pesawat dipertaruhkan.
Seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (2/8/2017), hanya dalam hitungan menit sebelumnya, rudal Korut jatuh di 150 km barat laut Pulau Okushiri.
Baca Juga
Sebuah rekaman yang tak sengaja ditangkap oleh kamera cuaca sebuah stasiun TV menunjukkan percikan cahaya hasil pembakaran rudal saat Hwasong-14 melintasi langit.
Cuplikan itu menunjukkan bahwa rudal tersebut mungkin telah mulai kehabisan bahan bakar saat hendak masuk kembali ke atmosfer bumi.
Dalam sebuah pernyataan kepada ABC News, maskapai Prancis, Air France, mengatakan bahwa zona uji rudal Korea Utara "tidak mengganggu jalur penerbangan mereka."
Pihak maskapai juga mengatakan, penerbangan 293 dioperasikan "tanpa insiden apapun".
"Selain itu, bekerja sama dengan pihak berwenang, Air France terus-menerus menganalisis zona fly over yang berpotensi berbahaya dan terus menyesuaikan rencana penerbangan," jelas keterangan dari Air France.
Namun, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat memperingatkan bahwa uji coba rudal Korut, yang dilakukan secara mendadak, dapat menimbulkan potensi bahaya bagi pesawat komersial dan jalur pelayaran.
Uji coba hari Jumat adalah tes ICBM kedua Pyongyang pada Juli 2017. Yang pertama dilakukan awal bulan.
Kedua uji coba tersebut dilakukan dalam kondisi mutlak dirahasiakan, tanpa peringatan awal tentang waktu atau lokasi kepada dunia luar.
Juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, menunjukkan bahwa tes pertama pada awal Juli dilakukan di wilayah udara yang kerap menjadi rute penerbangan dan pelayaran pesawat komersial.
"Pesawat itu terbang ke angkasa luar dan mendarat di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang. Kawasan itu kerap digunakan oleh kapal komersial dan kapal penangkap ikan. Sama sekali tak ada koordinasi," Kapten Davis.
Pada Maret 2014, sebuah pesawat maskapai China Southern Airlines yang membawa lebih dari 200 orang dilaporkan terbang melalui lintasan uji rudal Korea Utara yang ditembakkan beberapa menit sebelumnya.
Menurut laporan oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan, penerbangan tersebut berangkat dari Bandara Narita Jepang menuju ke Shenyang di China, tujuh menit setelah peluncuran.
Saksikan juga video berikut ini