Partai Separatis Raih Suara Mayoritas Pemilu Catalonia

Dari hampir 100 persen suara yang masuk, partai-partai pro kemerdekaan Catalonia memenangkan total 70 kursi parlemen.

oleh Citra Dewi diperbarui 22 Des 2017, 15:33 WIB
Diterbitkan 22 Des 2017, 15:33 WIB
Catalonia Deklarasikan Kemerdekaan dari Spanyol
Sejumlah orang merayakan deklarasi kemerdekaan dari Spanyol oleh Parlemen Catalonia di luar gedung parlemen di Barcelona, Jumat (27/10). Sejumlah pendukung kemerdekaan, turun ke jalan sambil meneriakkan 'Liberty'. (AP/Emilio Morenatti)

Liputan6.com, Barcelona - Mantan pemimpin separatis Catalonia, Carles Puidgemnot, menyatakan bahwa Spanyol telah kalah dalam pemilihan regional. Pria yang saat ini mengasingkan diri di Brussles, Belgia, itu memuji hasil pemilihan itu sebagai kemenangan bagi "Republik Catalan".

"Ini adalah hasil yang tak ada bisa dibantah," ujar Puidgemotn dalam sebuah pidato televisi yang disampaikannya di Belgia, seperti dikutip dari BBC, Jumat (22/12/2017).

"Republik Catalonia telah menang ... negara Spanyol dikalahkan. Rajoy dan sekutu-sekutunya kalah," ujar dia kepada para pendukung yang bersorak-sorai menyambut kemenangan dalam pemilihan itu.

Dari hampir 100 persen suara yang masuk, partai-partai pro kemerdekaan Catalonia, Together for Catalonia (JxCat), Republican Left of Catalonia (ERC) and Popular Unity (CUP) memenangkan total 70 kursi parlemen.

Sementara itu, Partai Citizens (Cs) yang memperoleh 25.3 persen suara, memenangkan 37 kursi dari total 135 kursi di parlemen.

Meski demikian, belum jelas siapa yang akan diberi hal untuk membentuk pemerintahan.

Pemerintah Spanyol memberlakukan peraturan langsung di Catalonia dan memerintahkan untuk menggelar pemilihan tersebut setelah negara bagian itu mengumumkan referendum kemerdekaan secara ilegal.

Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, berharap pemilihan tersebut dapat memulihkan stabilitas politik. Namun, gejolak politik Spanyol tampaknya akan berlanjut.

 


Alasan Digelarnya Pemilihan Parlemen

Demonstran melemparkan surat suara referendum kemerdekaan Catalonia di Barcelona, Spanyol, pada Minggu 1 Oktober 2017. (AP)
Demonstran melemparkan surat suara referendum kemerdekaan Catalonia di Barcelona, Spanyol, pada Minggu 1 Oktober 2017. (AP)

Separatis yang mendominasi parlemen Catalonia, sebelumnya telah mengumumkan kemerdekaan pada 27 Oktober 2017. Hal itu dilakukan setelah negara bagian di Spanyol itu menggelar referendum kemerdekaan secara ilegal.

Dalam upaya menghentikan referendum tersebut, polisi Spanyol menyerbu sejumlah TPS. Langkah tersebut memicu bentrokan, di mana ratusan orang dilaporkan terluka.

Menurut penyelenggara referendum, 90 persen pemilih mendukung kemerdekaan Catalonia. Namun, mereka yang ikut dalam pemilihan itu kurang dari separuhnya.

Namun, Puigdemont menyebut bahwa hal itu sudah cukup untuk memutuskan kemerdekaan dari Spanyol.

Atas hal ilegal yang dilakukan Catalonia, Rajoy memecat seluruh anggota parlemen Catalonia dan menyerukan agar dilakukan pemilihan anggota parlemen pada 21 Desember.

Jaksa menuduh 13 politikus separatis Catalonia dengan pemberontakan dan penghasutan, termasuk Puidgemont dan empat orang lainnya yang melarikan diri ke Belgia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya