Thailand dan Malaysia Berencana Bangun Tembok Perbatasan

Dalam sebuah pertemuan, Thailand dan Malaysia dilaporkan sepakat berencana membangun tembok perbatasan antar kedua negara.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 17 Mar 2018, 06:48 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2018, 06:48 WIB
Ilustrasi Perbatasan Thailand dan Malaysia (Wikipedia)
Ilustrasi Perbatasan Thailand dan Malaysia (Wikipedia)

Liputan6.com, Bangkok - Pemerintah Thailand dan Malaysia dilaporkan telah menyepakati sebuah rencana pembangunan tembok perbatasan di provinsi Songkhla.

Kesepakatan tersebut merupakan bentuk kerjasama dalam meningkatkan operasi keamanan, sekaligus memerangi kejahatan trans nasional yang marak melintasi kedua negara, demikian dilansir dari The Strait Times pada Jumat (16/3/2018).

Nota kesepakatan terkait diteken pada pertemuan Komisi Perbatasan Thai-Malaysia yang ke-54 di Bangkok pada Kamis, 15 Maret 2018.

Dalam pertemuan itu, pimpinan Departemen Pertahanan Kerajaan Thailand, Prawit Wongsuwon, berbicara hampir seharian penuh dengan delegasi Malaysia yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Hishammuddin Tun Hussein.

Menteri Wongsuwon mengatakan, pihaknya akan membangun tembok perbatasan sepanjang 11 kilometer di kota Dan Nok dan kota Dan Sadao di bagian paling selatan provinsi Songkhla.

Menurut laporan surat kabar Bangkok Post, tembok perbatasan itu diharapkan dapat menekan lalu lintas peredaran narkoba, senjata ilegal, penyelundupan bahan bakar, dan perdagangan manusia di antara kedua negara.

Adapun sejauh ini, Thailand dan Malaysia berbagi perbatasan sepanjang 640 kilometer yang didominasi oleh batas daratan.

 

Simak video tentang penampakan badai tornado di Thailand berikut: 

Turut Membahas Isu Kewarganegaraan Ganda

Ilustrasi Thailand (iStock)
Ilustrasi Thailand (iStock)

Dalam pertemuan terakhir dengan Malaysia, Menteri Wongsuwon turut mengangkat isu kewarganegaraan ganda pada warga di kedua negara.

Dia mengatakan pihak berwenang masih harus mencari tahu berapa banyak orang yang memiliki kewarganegaraan ganda.

Hal itu diperlukan untuk meningkatkan keamanan dan pengawasan di kawasan selatan Thailand yang bergolak.

Kewarganegaraan ganda sering dianggap sebagai celah hukum, yang memungkinkan para oknum melakukan serangan di Selatan.

Menteri Wongsuwon juga mengatakan Thailand siap sedia meningkatkan kerja sama dalam berbagi informasi dengan Malaysia, termasuk untuk mengatasi ancaman teroris di wilayah perbatasan terkait.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya