Liputan6.com, Jakarta - Gunung Kinabalu merupakan puncak tertinggi di Malaysia dan Kepulauan Melayu, menjulang setinggi 4.095 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini terletak di Pulau Kalimantan di negara bagian Sabah di Malaysia.
Mengutip dari laman Britannica, Gunung Kinabalu sebelumnya juga dikenal sebagai Gunung Santo Petrus. Gunung ini merupakan puncak tertinggi ketiga di dunia, setelah Puncak Jaya di Nugini dan Mauna Kea di Hawaii. Ada beberapa versi legenda tentang Gunung Kinabalu dari cerita rakyat maupun mitos yang berkembang.
Kawsan Gunung Kinabalu memiliki sekitar 1.000 spesies anggrek, hampir 80 spesies Ficus, dan sekitar 60 spesies pakis. Tumbuhan menunjukkan tingkat endemisme yang tinggi, banyak dari spesies ini tidak ditemukan di tempat lain di dunia.
Advertisement
Masih banyak hal mengenai Gunung Kinabalu selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Kinabalu yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbafai sumber.
1. Situs Warisan Dunia UNESCO
Gunung Kinabalu dilindungi sebagai bagian dari Taman Kinabalu, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO. Gunung ini memiliki berbagai macam habitat, mulai dari hutan hujan tropis dataran rendah dan perbukitan hingga hutan pegunungan tropis serta hutan subalpin dan semak belukar di dataran tinggi.
Taman Kinabalu telah ditetapkan sebagai pusat keanekaragaman tumbuhan untuk Asia Tenggara oleh UNESCO, karena mengandung sekitar 5.000–6.000 spesies tumbuhan; setidaknya setengah dari semua spesies tumbuhan Borneo dapat ditemukan di sana serta spesies yang berasal dari Himalaya, Australia, Tiongkok, dan Semenanjung Malaysia.Â
Â
2. Asal-usul Gunung Kinabalu
Ada dua cerita asal-usul Gunung Kinabalu, keduanya dari cerita rakyat adat Kadazan. Pertama menyatakan bahwa Kinabalu diciptakan oleh dewa tertinggi Umunsumundu untuk menjadi pusat dunia.
Cerita kedua menyatakan bahwa seorang raja raksasa bernama Gayo Nakan "Pemakan Besar" tinggal di kaki gunung. Orang-orang mengeluh kepadanya bahwa mereka kesulitan untuk memenuhi nafsu makannya yang sangat besar, jadi raja itu tenggelam ke dalam batu setinggi bahunya.
3. Dianggap Suci oleh Orang Kadazan
Kinabalu dianggap suci oleh orang-orang Kadazan, dan namanya berasal dari istilah mereka Aki Nabalu "Tempat Orang Mati yang Dihormati", karena kepercayaan mereka bahwa roh leluhur mereka tinggal di gunung tersebut. Pemandu Kadazan diketahui telah melakukan upacara keagamaan di puncak untuk mendapatkan izin pendakian dari roh leluhur serta roh Gunung Kinabalu.
Cerita alternatif menyebutkan bahwa nama gunung ini berasal dari Cina Balu "Janda Tionghoa" dan merujuk pada seorang wanita Kadazan yang putus asa yang mengasingkan diri ke gunung dan berubah menjadi batu setelah ditinggalkan oleh suaminya, seorang pangeran Tionghoa. Â
Â
Advertisement
4. Terbentuk 15 Juta Tahun yang Lalu
Terletak di dekat pusat Pegunungan Crocker, Gunung Kinabalu merupakan intrusi granit yang terbentuk 15 juta tahun lalu dan menjulang ke atas 1 juta tahun lalu. Pegunungan ini muncul perlahan dari dataran datar dan tiba-tiba menjulang dari lereng berbatu menjadi blok datar tandus sepanjang 0,5 mil (0,8 km).
5. Aneka Jenis Satwa Unik di Gunung Kinabalu
Tumbuhan kantong semar umum ditemukan di Gunung Kinabalu, dan termasuk Nepenthes rajah, "raja" tumbuhan kantong semar, yang kantongnya dapat menampung hingga sekitar 0,9 galon (3,5 liter) air saat penuh. Kinabalu juga memiliki keanekaragaman fauna yang tinggi.
Di sana terdapat sekitar 326 spesies burung, termasuk burung enggang, burung tangkap lalat, burung peluit, burung penjahit, dan burung warbler. Mamalia yang dapat ditemukan di Taman Kinabalu termasuk macan dahan, kucing macan tutul, trenggiling, dan kukang serta landak, musang, dan rusa. Beberapa spesies katak, ular, dan siput juga hidup di sana.
6. Pendaki Pertama Gunung Kinabalu
Administrator kolonial Inggris dan naturalis Hugh Low adalah orang Eropa pertama yang mendaki Gunung Kinabalu. Ia melakukan pendakian pertama yang terdokumentasikan di gunung tersebut pada bulan Maret 1851, yang membuatnya sering dianggap sebagai penemunya.
Ia melakukan dua pendakian tambahan pada 1858, tetapi ia tidak pernah mencapai puncak Kinabalu, karena menganggap puncak tersebut "tidak dapat diakses oleh siapa pun kecuali hewan bersayap."Â Pada 1888 naturalis dan zoologi John Whitehead menjadi orang pertama yang mencapai puncak Kinabalu.
Titik tertinggi gunung tersebut, Puncak Low, dinamai Low sebuah jurang sedalam sekitar 1.800 mdpl di sisi utara Gunung Kinabalu, jurang tersebut disebut Jurang Low. Jurang ini jarang dieksplorasi, tetapi pernah menjadi berita pada 1994 ketika anggota ekspedisi Inggris dan Hong Kong terdampar di Jurang Low selama 16 hari sebelum diselamatkan.
Ketinggian Kinabalu dan khususnya Puncak Low sebelumnya diperkirakan (dan dipublikasikan 4.101 mdpl. Akan tetapi, survei tahun 1997 dengan teknologi satelit menetapkan kembali ketinggian puncaknya pada 4.095 mdpl.
Advertisement