Pria Ini Mendaftar ke Sekolah Khusus Wanita untuk Mencari Jodoh

Seorang pria dengan sengaja mendaftar ke universitas khusus wanita di Beijing, dengan tujuan menuntut ilmu sekaligus mencari jodoh.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 26 Mar 2018, 11:31 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2018, 11:31 WIB
Kota Terlarang di China
Sejumlah pengunjung berjalan di Forbidden City atau Kota Terlarang di Beijing, (7/3). Kota Terlarang, merupakan istana terisolasi kaisar Qing dan Dinasti Ming China untuk tempat wisata utama yang terletak di pusat ibu kota. (AP Photo/Aijaz Rahi)

Liputan6.com, Beijing - Ketika banyak lulusan sekolah menengah berusaha bersaing mendaftar ke berbagai universitas unggulan, baik dari reputasi maupun lokasi, seorang remaja pria dari timur China justru memiliki tujuan lain yang unik, yakni mencari seorang kekasih wanita.

Dilansir South China Morning Post pada Senin (27/3/2018), seorang remaja pria berusia 18 dilaporkan berhasil lolos hingga tahap seleksi akhir pada sebuah universitas khusus wanita di Beijing.

Mengutip pemberitaan pada surat kabar Yangtze Evening Standard pada Sabtu, 24 Maret 2018, remaja pria tersebut beralasan bahwa jika ia mendaftar ke universitas khusus wanita, maka memudahkannya menemukan wanita yang akan dijadikan kekasihnya.

Menariknya, meski universitas yang ditujunya itu mengusung nama 'khusus wanita', namun pengelolanya tetap membuka kesempatan mahasiswa pria untuk mendaftar, yakni setidaknya satu orang setiap tahun akademik.

Remaja pria, yang tidak disebut namanya, berasal dari kota Ningbo di provinsi Zhejiang. Ia, secara tidak langsung, telah menghidupkan kembali perdebatan tentang isu ketimpangan gender di China, setelah video tentang alasannya mendaftar ke universitas wanita, diunggah dan viral di media sosial.  

“Sekolah ini memiliki banyak gadis, jika (saya) dapat belajar di sini, saya tidak akan ada masalah dalam mencari teman,” katanya dalam video, yang direkam oleh seorang siswa, dan diunggah ke media sosial dengan izin universitas.

Tetapi keluarganya tidak yakin itu ide yang bagus. "Ayah saya mengatakan kepada saya untuk berhati-hati ... dia tidak ingin anaknya berubah terlalu banyak karena berada di lingkungan yang dikelilingi oleh wanita," katanya.

Kejadian unik ini memicu pro dan kontra di kalangan warganet China. Bagi pihak yang mendukung, tindakan remaja pria itu dianggap sebagai usaha untuk keluar dari ancaman ketimpangan populasi gender. 

Namun sebaliknya, bagi mereka yang kongtra, apa yang dilakukan oleh remaja pria tersebut dianggap tidak lebih dari upaya 'mengambil kesempatan dalam kesempitan'.

 

Simak video tentang cara unik masyarakat China memancing ikan di lubang drainase berikut:

Diprediksi Sulit Menemukan Calon Istri dalam Beberapa Dekade ke Depan

Bendera China
Ilustrasi (iStock)

Universitas Wanita Beijing merupakan sebuah perguruan tinggi yang didirikan, dan juga dijalankan oleh Federasi Perempuan Seluruh China.

Perguruan tinggi tersebut rata-rata menerima 1.500 mahasiswa setiap tahunnya, dengan sekitar satu persen berasal dari kelompok pria.

Berbagai bidang studi dibuka pengajarannya di universitas ini, mulai dari ilmu hukum, ilmu komputer, keuangan dan manajemen bisnis, hingga pendidikan bahasa asing.

"Kami memiliki toilet untuk pria di beberapa unit gedung kampus," kata seorang pejabat universitas tersebut.

Selain itu, tersedia pula fasilitas akomodasi terbatas untuk mahasiswa pria, yang ditempatkan terpisah di luar lingkungan kampus.

Sementara itu, China telah lama diketahui memiliki ketimpangan gender yang cukup besar, di mana populasi pria lebih tinggi daripada wanita. Hal ini tidak lain dikarenakan kebijakan satu keluarga satu anak, serta preferensi anak laki-laki yang masih diyakini sebagian besar masyarakat setempat.

Meski kebijakan ketat itu telah dihapus sejak 2015, namun di beberapa provinsi, muncul rasio 130 anak laki-laki untuk setiap 100 anak perempuan. 

Hal itu, menurut data perkiraan resmi pemerintah, menandakan sebanyak puluhan juta pria di China kemungkinan tidak akan menemukan calon istri dalam beberapa dekade mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya