Liputan6.com, Beijing - Presiden China Xi Jinping menyampaikan belasungkawa kepada Presiden RI Joko Widodo, pada hari Minggu 30 September 2018 atas gempa bumi dan tsunami yang mematikan yang menghancurkan sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018.
Atas nama pemerintah, rakyat China dan dirinya sendiri, Presiden Xi menyampaikan "belasungkawa yang tulus kepada para korban dan simpati kepada keluarga mereka, orang-orang yang terluka dan orang-orang di daerah yang terkena bencana."
Menyebut Indonesia sebagai tetangga yang ramah, Xi juga mengatakan bahwa China turut prihatin dan siap memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan RI, demikian seperti dikutip dari situs surat kabar pemerintah China, China Daily (2/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Presiden China itu mengatakan, dia percaya bahwa di bawah kepemimpinan kuat Presiden Jokowi dan pemerintahan Indonesia, "rakyat Indonesia akan segera mengatasi bencana dan membangun kembali rumah mereka."
Pada hari yang sama ketika Presiden Xi Jinping menyampaikan keprihatinannya kepada Presiden Jokowi, Palang Merah Tiongkok mengumumkan siap menggelontorkan dana bantuan untuk Palang Merah Indonesia (PMI), guna meringankan proses pemberian bantuan kemanusiaan bagi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Palang Merah Tiongkok memutuskan untuk memberi bantuan dana sejumlah US$ 200.000 (sekitar Rp 2,9 miliar) kepada Palang Merah Indonesia untuk mendukung kegiatan penanggulangan bencana di Sulawesi Tengah," bunyi keterangan resmi yang diperoleh Liputan6.com dari Kedutaan Besar China di Jakarta pada 30 September 2018.
* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) bersama Kitabisa.com mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.
Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.
Simak video pilihan berikut:
Satgas Koordinasi Bantuan Internasional
Pemerintah Indonesia, pada 1 Oktober 2018, telah membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengkoordinasikan masuknya bantuan internasional bagi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Satuan tugas itu dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), membawahi sejumlah kementerian dan lembaga negara lain, termasuk Kementerian Luar Negeri RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pembentukan satgas itu, kata pihak Kemlu, sekaligus mengonfirmasi bahwa pemerintah RI, atas mandat Presiden Joko Widodo, membuka pintu kepada komunitas internasional untuk memberikan bantuan.
"Tadi pagi, Kemenkopolhukam serta kementerian dan lembaga terkait telah mengadakan rapat untuk membentuk satgas guna mengatur distribusi bantuan internasional itu," Juru Bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir mengonfirmasi dalam sebuah keterangan pers yang diperoleh Liputan6.com dari RRI, Senin 1 Oktober 2018.
"Satgas dipimpin oleh pejabat Kemenkopolhukam dan beranggotakan pejabat Kemlu dan lembaga negara terkait ... Jadi, negara dan organisasi internasional yang akan memberikan bantuan, tidak langsung masuk ke Sulawesi, tapi dikoordinasikan melalui satgas tersebut."
Berbagai negara telah menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan, kata Arrmanatha, dalam berbagai bentuk seperti: uang, SAR, rehabilitasi dan pemulihan infrastruktur. Atau, bantuan untuk mengatasi kekurangan primer yang saat ini ada, seperti keterbatasan makanan, air, obat dan alat medis, serta selimut hingga tenda.
Tak menutup kemungkinan juga pemberian bantuan seperti armada pesawat --untuk membantu proses logistik distribusi bantuan ke wilayah yang sulit diakses via darat-- dan alat berat untuk mempercepat proses pencarian korban dan jasad yang tertimbun reruntuhan bangunan, sebagaimana diprioritaskan oleh Presiden Jokowi.
Advertisement