Liputan6.com, New Delhi: Tiga pejabat India tertangkap basah kamera wartawan sedang menonton video porno di ponsel saat sedang rapat kerja dengan para anggota Parlemen. Para juru kamera yang sedang berada di tribun atas langsung menyorot ulah para menteri tersebut.
Namun, tiga pelaku yang terdiri dari adalah Menteri Koperasi Laxman Savadi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak-anak CC Patil dan Menteri Pelabuhan, Ilmu, dan Teknologi Krishna Palemar itu membantah tuduhan tersebut. Demikian yang dilansir dalam BBC, Rabu (8/2).
Skandal tersebut langsung menyebar di media hingga menyulut kemarahan rakyat. Sejumlah stasiun televisi setempat, seperti Tv9, menayangkan cuplikan gambar kelakuan pejabat tersebut. Tayangan yang menunjukkan Savadi sedang menonton pornografi, kemudian memperlihatkannya kepada Patil itu juga diedarkan dalam situs Youtube itu
Ketiga anggota Dewan Pemerintah Negara Bagian Karnataka itu akhirnya mengundurkan diri dengan alasan untuk menjaga citra partai mereka, Bharatiya Janata (BJP), yang sedang berkuasa. Pasalnya, Partai BJP terus disorot publik terkait skandal tercela tersebut. "Saya mundur untuk menjaga nama baik partai. Kami (bertiga) akan membuktikan bahwa kami tidak bersalah," ujar Savadi.(RZK/IAN/BBC)
Namun, tiga pelaku yang terdiri dari adalah Menteri Koperasi Laxman Savadi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak-anak CC Patil dan Menteri Pelabuhan, Ilmu, dan Teknologi Krishna Palemar itu membantah tuduhan tersebut. Demikian yang dilansir dalam BBC, Rabu (8/2).
Skandal tersebut langsung menyebar di media hingga menyulut kemarahan rakyat. Sejumlah stasiun televisi setempat, seperti Tv9, menayangkan cuplikan gambar kelakuan pejabat tersebut. Tayangan yang menunjukkan Savadi sedang menonton pornografi, kemudian memperlihatkannya kepada Patil itu juga diedarkan dalam situs Youtube itu
Ketiga anggota Dewan Pemerintah Negara Bagian Karnataka itu akhirnya mengundurkan diri dengan alasan untuk menjaga citra partai mereka, Bharatiya Janata (BJP), yang sedang berkuasa. Pasalnya, Partai BJP terus disorot publik terkait skandal tercela tersebut. "Saya mundur untuk menjaga nama baik partai. Kami (bertiga) akan membuktikan bahwa kami tidak bersalah," ujar Savadi.(RZK/IAN/BBC)