Liputan6.com, Singapura - Belum lama ini, negeri tetangga Singapura dilanda kehebohan gara-gara langitnya terlihat 'terbelah' menjadi 2 warna biru di beberapa daerah. Peristiwa itu dilaporkan terjadi pada Rabu 13 Februari 2019 malam.
Fenomena aneh langit apakah yang sedang terjadi di Singapura ini?
Menurut kontributor Stomp Lynette dan Albert, seperti laporan yang dikutip dari Asia One, Kamis (21/2/2019), mereka memperhatikan bahwa langit terlihat terbagi menjadi dua warna biru. Lalu keduanya berbagi foto keunikan yang baru saja mereka lihat.
Advertisement
Lynette mengaku menyaksikan pemandangan yang tidak biasa di langit di atas wilayah Jurong sekitar pukul 19.00, sementara Albert mengatakan kepada Stomp bahwa ia memperhatikannya saat berkendara dari Tampines ke Waduk Bedok sekitar pukul 19.10.
Albert berkata: "Langit tampak memiliki dua warna, sisi yang lebih gelap dan sisi yang lebih cerah yang digambar oleh surga dengan garis pembatas."
Mengetahui berita langit aneh di Singapura, juru bicara Meteorological Service Singapore kemudian menjelaskan apa yang menyebabkan langit terlihat seperti itu.
"Foto-foto itu nampak menunjukkan sinar anti-crepuscular," kata jubir tersebut.
"Ini adalah fenomena optik meteorologis yang biasanya terlihat di sekitar matahari terbit atau terbenam (ketika matahari sebagian terlihat kabur). Sinar anti-krepuskular adalah poros paralel sinar matahari yang memanjang melewati awan yang menghalangi matahari dan terlihat karena hamburan cahaya oleh tetesan air kecil atau partikel di atmosfer."
Saksikan juga video berikut ini:
Langit Oranye di Inggris
Fenomena alam unik juga pernah terjadi di Britania Raya. Langit di seluruh penjuru Inggris mendadak terlihat tak seperti biasanya, berubah warna menjadi oranye pada Senin 16 Oktober 2017 waktu setempat. Fenomena aneh apa yang sebenarnya terjadi?
Seperti dikutip dari CNN, Selasa 17 Oktober 2017, warna kemerahan adalah efek samping dari sisa-sisa terjangan Badai Ophelia dan kebakaran hutan yang berkecamuk di Portugal serta barat laut Spanyol sejak Jumat 13 Oktober 2017.
Asap dan puing-puing dari kebakaran - bercampur pasir dari Gurun Sahara - terbawa ke utara oleh angin kencang nan dahsyat. Partikel asap, debu dan pasir itulah yang memberi warna kemerahan.
Matahari merah telah pernah terlihat sebelumnya di Inggris, tapi kombinasi peristiwa yang membuat fenomena langit oranye pada Selasa 17 Oktober menjadi sangat mencolok.
Jejak asap terdeteksi membentang lebih dari 1.000 mil (1.600 kilometer). Risiko kesehatan akibat berubahanya langit tersebut diperkirakan tak parah, karena asapnya sebagian besar berada di ketinggian amat tinggi di atmosfer.
Dengan embusan angin yang diperkirakan akan berubah arah pada hari Selasa, udara cenderung akan bersih.
Pengguna media sosial kemudian ramai-ramai mengunggah fenomena aneh langit oranye di Inggris itu ke Twitter dan Instagram.
"Debu Gurun Sahara dan badai tropis #Ophelia telah membawa #redsun (matahari merah) ke Loughborough!" tulis Loughborough University di akun Twitter-nya.
"Suka dengan cuaca di London hari ini," tulis Sylvester Martin.
Wartawan Rupert Myers juga berbagi gambar tentang langit oranye di atas Sungai Thames di London. "Inggris telah kembali ke warna sepia," tulisnya.
Advertisement