Liputan6.com, Hanoi - Kim Jong-un tiba di Vietnam pada Selasa kemarin untuk berjumpa kembali dengan Donald Trump. Dalam pertemuan puncak (KTT) kedua ini, para detasemen pengawal pemimpin Korea Utara itu kembali terlihat berlari-lari kecil, mengiringi mobil yang membawa sang diktator.
Berdasarkan rekaman yang diunggah oleh TIME, yang dikutip oleh Liputan6.com pada Rabu (27/2/2019), dalam satu regu pasukan pengamanan khusus tersebut beranggotakan 12 orang, semuanya mengenakan jas hitam yang dipadu dengan dasi corak hitam bergaris-garis putih serta lencana pribadi yang disematkan di kerah mereka.
Keduabelas pria berbadan tegap ini bak tameng bagi limusin Kim Jong-un, ketika ia meninggalkan hotelnya menuju Kedutaan Besar Korea Utara di Hanoi.
Advertisement
Para pengawal tersebut adalah bagian dari kelompok militer elit yang dikenal sebagai Main Office of Adjutants, atau Central Party Office #6, menurut BBC.
Untuk menjadi salah satu pasukan elit Kim Jong-un (di mana kelompok ini terdiri dari antara 200 dan 300 personel), para calon harus melewati pemeriksaan ketat mengenai latar belakang kehidupan pribadi mereka. Tapi umumnya, rekrutmen cenderung diambil dari keluarga terpandang di Korea Utara.
"Pengawal Kim Jong-un tersebut dipilih berdasarkan kebugaran tubuh, tinggi badan, kemampuan penglihatan (mata elang), keahlian menembak, kecakapan bela diri, dan bahkan sisi ketampanan mereka," kata koresponden BBC Korea Selatan, Laura Bicker.
A reminder that the bodyguards who run alongside Kim Jong-un's car and act as a human shield are hand picked for their fitness, marksmanship, martial arts skills and even looks. Look out for them over the next few days.
— Laura Bicker (@BBCLBicker) June 10, 2018
Anggota lain dari pasukan keamanan Kim Jong-un diambil dari Guard Command, yang kemampuannya disamakan dengan Dinas Intelijen AS. Mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas keselamatan dan kesejahteraan Kim Jong-un, keluarganya, dan pejabat senior Korea Utara.
Ini bukan pertama kalinya pasukan pengamanan Kim Jong-un melakukan joging dengan mobil yang melaju perlahan. Sebelumnya, dalam KTT pertama di Singapura, mereka juga melakukan hal serupa.
Menurut Korea Utara Leadership Watch, pasukan keamanan Kim Jong-un dipilih dari Guard Command --satu kelompok sekitar 95.000 hingga 100.000 personel yang tersebar di seluruh Korea Utara.
Diperkirakan, Main Office of Adjutants --bagian dari Guard Command-- memiliki sekitar 200 sampai 300 personel. Mereka adalah satu-satunya warga Korea Utara yang diizinkan membawa senjata ketika berada di dekat Kim Jong-un.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Humas AS Pindah dari Hotel yang Diduga Tempat Inap Kim Jong-un
Sebelumnya, markas besar humas protokol Amerika Serikat (AS) mendadak pindah dari The Melia Hanoi, menyusul desas-desus bahwa Kim Jong-un akan menginap di jaringan hotel mewah asal Spanyol itu.
Kim Jong-un dilaporkan tiba di Stasiun Dong Dang di perbatasan utara Vietnam pada Selasa pagi pukul 08.15 waktu setempat, dan melanjutkan perjalanan ke Hanoi dengan sedan Mercedes Benz, yang diiringi oleh lapisan keamanan tingkat tinggi.
Dikutip dari The Straits Times pada Selasa, 26 Februari 2019, Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan dalam sebuah twit, bahwa pusat humas protokol AS pindah dari The Melia Hanoi ke pusat media internasional, yang berjarak beberapa blok jauhnya.
Sementara itu, The Melia Hanoi telah dikelilingi oleh pengamanan berlapis sejak Senin malam, dan akses menuju hotel bintang lima tersebut sangat dibatasi.
Tentara bersenjata dan dua kendaraan militer besar ditempatkan di luar bangunan hotel.
Di saat bersamaan, pengawal dan staf pemerintahan Kim Jong-un dilaporkan terlihat beredar di dalam The Melia Hanoi. Beberapa lantai hotel dilaporkan terhalang pandangannya dari bawah, serta bendera AS dan Korea Utara dikibarkan berdampingan di halaman lobi.
Menampung Banyak Jurnalis AS
Sebelumnya, pada Senin 25 Februari, manajemen The Melia Hanoi telah memberi tahun para tamu hotel, bahwa mereka akan mengalami peningkatan keamanan yang tinggi "karena kunjungan seorang Kepala Negara".
Namun, pihak hotel tidak mengidentifikasi secara jelas siapa sosok kepala negara tersebut.
Selain sempat menjadi lokasi pusat humas AS, hotel ini juga menampung banyak jurnalis Negeri Paman Sam, yang bepergian ke Hanoi untuk meliput KTT kedua antara Donald Trump dan Kim Jong-un.
Belum diketahui apakah para jurnalis tersebut ikut pindah dari The Melia Hanoi atau tidak.
Sementara itu, Gedung Putih belum juga mengatakan di mana Kim Jong-un dan Donald Trump akan menginap selama pertemuan di Hanoi.
Kedua pemimpin negara akan memulai pertemuan mereka pada Rabu malam, dengan apa yang disebut Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders sebagai "jamuan sosial".
Dua lokasi yang kemungkinan menjadi tempat berlangsungnya jamuan tersebut adalah Hanoi Opera House dan Sofitel Legend Metropole.Â
Advertisement