Liputan6.com, New York - Pendiri dan CEO Amazon, Jeff Bezos, kembali menempati posisi puncak daftar orang terkaya di dunia versi Forbes, setelah tahun lalu menggeser Bill Gates.
Kekayaannya saat ini diperkirakan mencapai US$ 131 miliar (Rp 1.853 triliun), di mana beberapa di antaranya dihasilkan dari omzet perusahaan senilai US$ 230 miliar pada 2018, dan keuntungan bersih mencapai rekor US$ 10 miliar.
Tidak hanya menjalankan bisnis e-commerce, Bezos juga diketahui sebagai pemilik utama dari surat kabar The Washington Post yang berpengaruh, dan pencetus perusahaan roket antariksa komersial berjuluk Blue Origin.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman Forbes, Jumat (8/3/2019) menurut Jeff Bezos ada dua tipe keputusan yang kerap diambil oleh orang sukses di dunia. Keputusan Tipe 1 melambangkan pintu yang Anda lewati namun tidak bisa kembali.
Dalam kasus Amazon, bisnis layanan webnya adalah pertaruhan berisiko yang bernilai lebih dari US$ 190 miliar.
"Keputusan ini harus dibuat secara metodis, hati-hati, perlahan, dengan pertimbangan dan konsultasi yang besar," ujar Bezos.
Keputusan Tipe 2 adalah seseorang yang selalu menentukan pilihan dari kesempatan dan momen tertentu. Mereka juga selalu meneliti data dan melakukan perhitungan dari survei dan bahkan melakukan percobaan kepada masyarakat.
Cara Agar Keputusan Bisa Optimal
Jeff Bezos mengatakan, dalam mengambil keputusan tipe pertama, jangan sambil marah atau emosi. Sebab, perasaan dan pikiran yang jernih akan memengaruhi keputusan.
Untuk tipe kedua, Anda harus relatif cepat dalam pengelompokan kesempatan itu. Berfikir secara taktis dan cerdas dalam membaca data.
Rencanakan Kegagalan
Amazon telah mengambil banyak taruhan selama bertahun-tahun. Jeff Bezos percaya jenis kegagalan ini adalah bagian dari pekerjaan.
"Kesalahan dan kegagalan biasa. Anda harus merencanakan semuanya. Anda masih memiliki sembilan kali membuat kesalahan dari total sepuluh. Jadi semua harus segera di rencanakan."
Simak video pilihan berikut:
Tinggal di Bekas Museum
Jeff Bezos, mengatakan ia akan memberikan sumbangan untuk badan sosial dana senlai US$ 2 miliar (sekitar Rp 3 triliun) guna membantu keluarga yang tidak memiliki rumah dan anak-anak pra sekolah dari keluarga tak mampu.
Dikutip dari laman ABC Indonesia, Bezos yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Amazon, sekarang ini adalah orang terkaya di dunia. Aset yang dimiliki bernilai US$ 160 miliar.
Mendominasi bisnis e-commerce dan beberapa bisnis lainnya di dunia IT telah membuat Amazon menjadi perusahaan kedua paling tinggi nilainya di dunia.
Bezos sudah mengungkapkan idenya untuk memberikan sebagian dana yang dimiliki, dan mencari ide lewat Twitter yang disampaikannya tahun lalu.
Walau secara keuangan ia sudah membantu penelitian mengenai kanker dan beasiswa bagi imigran, Bezos selama ini menyalurkan dana sosialnya lewat perusahaan roket Blue Origin (yang juga didirikan olehnya), yang disebutnya sebagai 'investasi masa depan Bumi lewat pengembangan infrastruktur angkasa luar'.
Sebagai pemilik media paling berpengaruh di Amerika Serikat, The Washington Post, Bezos memiliki hubungan yang tidak serasi dengan Presiden AS Donald Trump karena kerap mengizinkan artikel yang mengkritik Gedung Putih untuk diterbitkan.
Sementara itu, yayasan sosial yang dibentuk oleh pendiri Amazon ini akan diberi nama Bezos Day One Fund, mengikuti falsafah dasar perusahaan bahwa sebuah organisasi harus melihat hari baru dan pendekatan baru, bila tidak ingin mengalami kemunduran.
Di dalam badan tersebut, Day 1 Families Fund akan mendukung lembaga nirbala milik Bezos dengan menawarkan akomodasi dan makanan bagi keluarga muda yang tidak memiliki rumah.
The Day 1 Families Fund akan membuat sebuah organisasi untuk mengoperasikan sebuah jaringan baru guna memberikan beasiswa pra sekolah bagi komunitas yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi lemah.
Advertisement