Liputan6.com, Frankfurt - Sebuah bom dari era Perang Dunia II ditemukan oleh petugas pemadam kebakaran di Frankfurt, Jerman. Temuan dalam latihan menyelam itu kemudian diledakkan dengan aman pada Minggu 14 April 2019 waktu setempat.
Bom seberat 250 kilogram (550 pon) ditemukan di Sungai Main Frankfurt, anak sungai Rhine, pada Jumat 12 April. Sekitar 600 warga Jerman pun dievakuasi ketika para ahli peledakan bom meledakkan bom itu pada Minggu pagi.
Baca Juga
Please note: A WW2 bomb in the Main is to be defused tomorrow, Sunday, 14th! Around the area (see interactive map https://t.co/wI5M5cndf4) both river Banks will be locked until the operation is completed. For latest information follow @Polizei_Ffm and @feuerwehrffm! Please share. pic.twitter.com/K1jOXjIorE
— Frankfurt am Main (@Stadt_FFM) April 13, 2019
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua sukarelawan atas profesionalisme dan keterlibatan mereka - Dan semua penduduk yang harus meninggalkan apartemen mereka atas kerja sama dan kesabaran mereka," ujar Wali Kota Frankfurt Peter Feldmann melalui Twitter yang dikutip dari CNN, Senin (15/4/2019).
Advertisement
"Saya berterima kasih juga kepada semua fasilitas di kota yang memberi para pengungsi gratis masuk ke museum terbuka, kebun palem, dan kebun binatang," kata Feldmann pada konferensi pers.
Orang-orang berbaris menjauhi sungai dari lokasi ledakan dan menyaksikan semburan air besar keluar dari sungai ketika bom meledak.
Pada 2017, 60.000 orang dievakuasi karena pihak berwenang menjinakkan bom Inggris yang jauh lebih besar, sebuah tambang udara berkapasitas 1,4 ton HC 4.000, yang ditemukan di lokasi konstruksi Frankfurt Jerman.
Evakuasi 50.000 Orang di Hannover
Sekitar 50.000 orang di Hannover Jerman juga pernah dievakuasi dari tempat tinggal mereka pada Minggu 7 Mei 2017. Upaya itu dilakukan karena para ahli akan menjinakkan lima bom peninggalan Perang Dunia II yang ditemukan di sejumlah area kota.
Seperti diberitakan BBC, Sabtu 6 April 2017, operasi penjinakan bom sisa Perang Dunia ini merupakan yang kedua dilakukan di Jerman. Kali ini diprediksi akan berdampak pada sekitar sepersepuluh populasi kota.
Evakuasi akan dilakukan terhadap penghuni rumah dan gedung, yang berada di kawasan terdampak, termasuk tujuh rumah perawatan, sebuah klinik, dan pabrik ban Continental.
Pemerintah berharap, warga yang terdampak dapat kembali ke rumah mereka pada Minggu malam.
Evakuasi mulai dilakukan pada pukul 09.00 pagi waktu setempat. Para penduduk disarankan untuk membawa barang-barang yang dibutuhkan seperti obat-obatan bersama mereka ketika pergi dari gedung.
Warga juga diminta memadamkan aliran gas dan sambungan listrik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Otoritas lokal melaporkan bahwa upaya penjinakan bom ini juga akan berdampak pada perjalanan kereta.
Pemerintah kota juga telah menyusun program tur, pemutaran film anak-anak dan pertandingan olahraga untuk membantu mereka yang dievakuasi menghabiskan waktu sembari menanti bom-bom lawas itu dijinakkan.
Menurut kantor berita Jerman, DPA, puluhan ribu porsi sup telah disiapkan untuk masyarakat yang mengungsi saat penjinakan bom dilakukan.
Advertisement
Bom Perang Dunia II 500 Kg di Hong Kong
Sebuah bom peninggalan Perang Dunia II juga pernah ditemukan di Hong Kong.Â
Bom pasif seberat 450 - 500 Kg itu ditemukan di situs konstruksi kereta di Wan Chai, Hong Kong pada Sabtu, 27 Februari 2018 siang waktu setempat.
Otoritas setempat telah mengerahkan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) untuk menangani bom tersebut.
Demi kelancaran proses penanganan, pihak berwenang telah mengevakuasi sekurang-kurangnya 1.300 orang dari wilayah perimeter lokasi bom itu ditemukan. Demikian seperti dikutip dari China Morning Post pada Minggu 28 Januari 2018.
Petugas Jihandak Senior untuk Kepolisian Hong Kong, Tony Chow Shek-kin mengonfirmasi, bom itu merupakan tipe ANM-65 yang diduga kuat dijatuhkan oleh pesawat bomber Amerika Serikat di Hong Kong pada sekitar 1941 - 1945.
Bom berdiameter 45 cm dengan panjang 140 cm itu ditemukan oleh seorang petugas konstruksi di tanah sedalam 15 m, di Sha Tin Central Rail Link, Harbour Road & Tonnochy Road. Polisi menerima laporan penemuan pada 7.40 pagi, 27 Januari, waktu setempat.
"Saat ditemukan, detonator depan bom itu mengalami kerusakan dan akan sangat berbahaya jika dipindahkan. Maka, kami harus menjinakkannya di lokasi temuan," tambah Tony Chow.
"Potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh bom itu sangat berbahaya. Akan berdampak pada area seluas 200 meter dengan fragmentasi yang mampu terbang hingga sejauh 2 km," papar dia.Baca selengkapnya di sini...