Pentingnya Peran Hutan Hujan Amazon sebagai Paru-Paru Dunia

Keberadaan hutan hujan Amazon sebagai paru-paru bumi yang menopang kehidupan makhluk hidup di bumi

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Agu 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2019, 16:30 WIB
Suku pribumi yang mengisolasi diri di hutan hujan Amazon, Brasil (Wikimedia / Creative Commons)
Suku pribumi yang mengisolasi diri di hutan hujan Amazon, Brasil (Wikimedia / Creative Commons)

Liputan6.com, Brasil - Hutan hujan Amazon di Brasil disebut sebagai paru-paru dari planet bumi karena peran pentingnya menyerap CO2 atau karbon dioksida. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang menurut para ilmuwan membantu menyebabkan kenaikan suhu dunia. 

World Wildlife Fund (WWF) mengatakan, hutan di wilayah Amerika Latin tersebut dapat menyerap antara 90 sampai 140 miliar ton karbon dioksida. Hal tersebut dapat membantu untuk mengatur pemanasan global di seluruh dunia. 

Hutan hujan Amazon juga memiliki peran sebagai penghasil O2 atau oksigen. O2 dibutuhkan semua makhluk hidup untuk bernapas dan bertahan hidup, karena alasan tersebut hutan hujan Amazon disebut sebagai paru-paru dunia.

Seperti dilansir bbc.co.uk, hutan tersebut dapat dipandang sebagai alat untuk melawan pemanasan global dan perubahan iklim yang terjadi.

 

Hutan Hujan Tropis Terbesar di Dunia

Hutan Hujan Amazon
Hutan Hujan Amazon. (Google Street View)

Hutan hujan Amazon adalah hutan hujan tropis terbesar di dunia dengan mayoritas wilayah berada di negara Brasil.

Hutan tersebut berlokasi di sembilan negara yang berbeda. Namun, wilayah hutan yang paling banyak berlokasi di negara Brasil dengan persentase sebesar 60 persen.

Namun, semenjak Jair Bolsonaro berkuasa sebagai Presiden Brasil di awal tahun 2019, foto satelit menunjukkan peningkatan tajam dari pembukaan lahan/lahan gundul.

Cagar Alam Keanekaragaman Hayati

Video Viral Gorila Berdansa di Kebun Binatang Twycross
Ilustrasi Gorila berprilaku lesbian

Berdasarkan Amazon Cooperation Treaty Organization (ACTO), ditemukan 30.000 tipe tumbuhan, 2.500 ikan, 1.500 burung, 500 mamalia, 550 serangga, dan 2,5 juta serangga di cagar alam dalam hutan tersebut.

Hutan tropis tersebut memiliki zona yang dilindungi sebesar 2,1 juta kilometer persegi. Zona tersebut berfungsi sebagai cagar alam keanekaragaman hayati.

Seperempat spesies makhluk hidup yang ada di bumi ditemukan di hutan hujan tropis Amazon.

Penggundulan Hutan Adalah Masalah

Kerusakan Hutan Amazon Akibat Penambangan Ilegal
Pandangan udara kawasan Hutan Amazon yang terdeforestasi (penurunan luas area hutan secara kualitas dan kuantitas) di wilayah Sungai Madre de Dios, Peru, Jumat (17/5/2019). Pemerintah Peru meluncurkan Operasi Merkuri untuk mengusir penambang ilegal yang merusak Hutan Amazon. (CRIS BOURONCLE/AFP)

Hutan hujan Amazon memiliki luas lebih dari 5 juta kilometer persegi. Wilayah tersebut merupakan area yang lebih luas daripada cakupan wilayah Uni Eropa sebagai perbandingan.

Penggundulan hutan telah menjadi masalah besar di Hutan Amazon. Penggundulan hutan yang terjadi mengurangi kapastitas penyerapan CO2, seperti dilansir rte.ie.

Dengan berbagai upaya dan kerja keras, penggundulan hutan harus dapat dikurangi. Hutan hujan ini adalah ibukota alami yang bernilai bagi planet bumi.

Rekor Tertinggi untuk Kebakaran Hutan di Brasil

Kebakaran dahsyat di hutan hujan Amazon Brasil (AFP/A. Scorza)
Kebakaran dahsyat di hutan hujan Amazon Brasil (AFP/A. Scorza)

Kebakaran yang terjadi di hutan hujan Amazon saat ini berada pada rekor tertinggi sejak Institut Nasional untuk Penelitian Luar Angkasa (INPE) mulai melacak kebakaran hutan tersebut sejak tahun 2013. 

INPE menyebut ada 72.843 kebakaran di Brasil tahun ini, dan lebih dari setengahnya terjadi di wilayah Amazon. Angka tersebut adalah peningkatan lebih dari 80 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. 

Para ilmuwan memperingatkan bahwa hal tersebut dapat menjadi pukulan telak bagi perang melawan perubahan iklim, seperti dilansir cnn.com.

 

Reporter: Hugo Dimas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya