Liputan6.com, Jakarta - Tepat hari ini 46 tahun silam, gempa bumi bermagnitudo 6,8 menghantam pusat Meksiko. Lindu yang mengguncang dini hari waktu lokal itu, menghancurkan beberapa kota dan desa, menjadi salah satu bencana terburuk yang pernah melanda negara itu.
Korban tewas mencapai 527 orang, dengan setidaknya 1.000 orang terluka, menurut New York Times dikutip Today in History pada Rabu (28/8/2019). Sekitar 80 korban dinyatakan meninggal di Orizaba, negara bagian Veracruz Meksiko. Saat itu mereka meregang nyawa tatkala berada di dalam bangunan besar yang rusak parah akibat gempa.
Lindu itu juga meretakkan tanah. Tak tanggung-tanggung, celah selebar 91 meter terbentuk di dekat negara bagian Puebla, Veracruz dan Oaxaca.
Advertisement
Pihak berwenang mengatakan sekitar 400 orang dikhawatirkan tewas di negara bagian Puebla, di mana retakan besar bahkan dapat terlihat dari udara.
Dari udara, menara gereja di Puebla juga terlihat runtuh. Padahal negara itu terkenal karena banyak gereja kolonialnya.
Gempa itu telah menyebabkan banyak orang kehilangan rumah, padahal daerah yang sama baru saja pulih dari dampak badai yang menewaskan 70 orang.
Awan Debu Raksasa Melayang-Layang
Para korban selamat di negara bagian Puebla, Meksiko mengatakan kepada wartawan, mereka melihat awan debu raksasa yang melayang setinggi satu mil ke arah tenggara sebelum fajar.
"Saya berlari keluar dari rumah saya bersama istri dan kami berdua berlutut dan mulai berdoa," kata seorang pria di Tehuacan dilaporkan oleh New York Times.
Saat itu komunikasi terputus dengan pemerintah segera bertindak sigap. Presiden Meksiko Luis Echeverria Alvarez memerintahkan bantuan skala penuh segera dilakukan, dengan mengimbau donor darah.
Advertisement