Israel Picu Fasilitas Kesehatan Utama Terakhir di Gaza Utara Lumpuh dan Tahan Petugas Medis

Militer Israel sebelumnya dilaporkan memerintahkan puluhan pasien dan ratusan orang di Rumah Sakit Kamal Adwan untuk mengungsi.

oleh Tim Global diperbarui 29 Des 2024, 15:06 WIB
Diterbitkan 29 Des 2024, 15:06 WIB
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tentara Israel memerintahkan 350 orang untuk meninggalkan Rumah Sakit Kamal Adwan yang terbakar. [Khalil Ramzi Alkahlut/Anadolu Agency]
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tentara Israel memerintahkan 350 orang untuk meninggalkan Rumah Sakit Kamal Adwan yang terbakar. [Khalil Ramzi Alkahlut/Anadolu Agency]

Liputan6.com, Gaza - Usai menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya pada Jumat (27/12/2024), pasukan Israel dilaporkan menahan puluhan staf medis dari rumah sakit di Gaza utara tersebut. 

Militer Israel sebelumnya dilaporkan memerintahkan puluhan pasien dan ratusan orang untuk mengungsi serta menahan staf medis, termasuk kepala rumah sakit, Hussam Abu Safiya.

Laporan VOA Indonesia yang dikutip Minggu (29/12/2024) menyebut Kementerian Kesehatan Gaza belum tahu kondisi Abu Safiya. Namun mereka khawatir setelah beberapa staf yang dibebaskan pada Jumat malam (27/12) melaporkan bahwa tentara memukulinya.

Sejauh ini pihak militer Israel belum memberikan komentar tentang para nasib tahanan itu.

Serangan terhadap rumah sakit tersebut, salah satu dari tiga fasilitas medis di tepi utara Gaza, membuat fasilitas kesehatan utama terakhir di Gaza utara lumpuh, kata Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dalam sebuah unggahan di X.

Kementerian Kesehatan mengatakan beberapa pasien dievakuasi ke Rumah Sakit Indonesia yang tidak beroperasi, dan petugas medis dicegah untuk bergabung dengan mereka di sana. Beberapa pasien lainnya dipindahkan ke rumah sakit lain di selatan Jalur Gaza.

Sementara itu, beberapa staf medis yang dibebaskan tiba di Rumah Sakit Baptis Arab Al-Ahly di Kota Gaza.

 

Klaim Israel

Konflik Israel - Lebanon
Ilustrasi tentara Israel. (AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Militer Israel mengatakan pada Jumat (27/12) bahwa pasukan Hamas beroperasi dari Rumah Sakit Kamal Adwan selama perang yang telah berlangsung selama 15 bulan, menyebut tempat tersebut sebagai benteng utama. Hamas menepis klaim tersebut, menyebutnya sebagai "kebohongan" dan menyatakan tidak ada pasukannya yang berada di rumah sakit tersebut.

Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan bahwa serangan Israel di seluruh wilayah kantong itu menewaskan 18 warga Palestina pada Sabtu (28/12). Sedikitnya sembilan di antaranya berada di sebuah rumah di Kamp Maghazi, Jalur Gaza tengah.

Militer Israel mengatakan pada Sabtu (28/12) bahwa mereka mulai melancarkan operasi semalam terhadap target-target di daerah Beit Hanoun, Gaza utara. "Pasukan Israel mengizinkan warga sipil yang masih berada di daerah itu untuk pindah demi keselamatan mereka sendiri," katanya.

Dalam beberapa bulan terakhir pasukan Israel kerap mengusir orang-orang dan menghancurkan sebagian besar wilayah di sekitar kota-kota utara Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya.

Warga Palestina menuduh Israel melakukan pembersihan etnis dengan mengosongkan wilayah-wilayah tersebut untuk menciptakan zona penyangga. Israel membantah tuduhan tersebut dan menyebut tindakannya adalah untuk mencegah Hamas kembali di wilayah-wilayah tersebut.

Infografis Dampak Setahun Agresi Militer Israel ke Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Dampak Setahun Agresi Militer Israel ke Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya