Ditunjuknya Prabowo sebagai Anggota Kabinet Jokowi Menuai Perhatian Dunia

Keputusan Presiden Jokowi menunjuk mantan saingan Prabowo Subianto jadi anggota kabinet periode kepresidenan kedua menuai sorotan media asing.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 23 Okt 2019, 10:44 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2019, 10:44 WIB
Sambil Lesehan, Jokowi Kenalkan Menteri Kabinet Indonesia Maju
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) memberi hormat kepada Presiden Joko Widodo saat diperkenalkan dalam pengumuman menteri Kabinet Indonesia Maju, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Kabinet Indonesia Maju akan membantu Jokowi-Ma'ruf pada periode 2019-2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Presiden RI Joko Widodo untuk menunjuk mantan saingan semasa Pilpres 2019, Prabowo Subianto sebagai anggota kabinetnya pada periode kepresidenan kedua, menuai sorotan media asing.

Outlet surat kabar Singapura, Strait Times, menyorot keputusan Jokowi untuk menjadikan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan RI dengan tajuk berita berjudul; "Indonesians angry, disappointed over Jokowi's decision to include Prabowo in new Cabinet."

"Perubahan posisi partainya (Gerindra yang dipimpin Prabowo) --menjadi pro-pemerintah-- telah lama diantisipasi setelah pembicaraannya dengan partai pengusung Jokowi, PDI-P," tulis koresponden Strait Times di Indonesia, Linda Yulisman, dikutip pada Rabu (23/10/2019).

Sementara itu, media Qatar Al Jazeera turut menyorot dengan berita berjudul "Indonesia's Widodo appoints challenger Prabowo to Cabinet."

"Presiden Indonesia Joko Widodo, pada Rabu, menunjuk Prabowo Subianto --pemimpin oposisi Jokowi selama periode presidensi pertamanya dan saingan tunggal dalam pemilu sengit April lalu-- sebagai menteri pertahanan, sebuah langkah yang diperkirakan akan menuai kontroversi," tulis Al Jazeera, mengutip kantor berita internasional Reuters.

Outlet majalah Jepang, Nikkei Asian Review, menulis berita berjudul, "Jokowi brings rival Prabowo into broad Indonesia coalition."

"Presiden Indonesia Joko 'Jokowi' Widodo membawa pemimpin oposisi kunci ke dalam kabinet barunya pada Rabu, di mana ia mencari stabilitas politik untuk mendorong reformasi yang sulit hingga pemindahan ibu kota," tulis Shotaro Tani untuk Nikkei.

Sementara itu, outlet media bisnis Amerika Serikat, Bloomberg, mengomentari; "...Prabowo Subianto, penantang (Joko) Widodo dalam Pilpres 2019 dan 2014, masuk dalam kabinet untuk memperluas partai koalisi pendukung pemerintahannya hingga hampir 75 persen kursi di parlemen," tulis Arys Aditya dan Viriya Singgih untuk Bloomberg.com dalam artikel berjudul 'Jokowi’s Cabinet Is a Blend of Politicians, Tycoons, and Technocrats'

Ulasan tajam datang dari outlet koran Inggris the Guardian, yang menulis tajuk berita berjudul "'Dark day for human rights': Subianto named as Indonesia's defence minister."

"Seorang mantan menantu mendiang diktator Suharto, Subianto dituduh mengatur penculikan dan penyiksaan terhadap para aktivis menjelang demonstrasi anti-pemerintah pada tahun 1998 ketika ia adalah seorang komandan tentara. Dia tidak pernah didakwa sehubungan dengan dugaan insiden tersebut," tulis Jamie Fullerton untuk theGuardian.com.

Mengutip wawancara Fullerton dengan Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid, jurnalis harian Inggris itu menulis, "Merupakan hari yang gelap bagi hak asasi manusia di negara ini, (jika) ia (Prabowo) mendapatkan pekerjaan (sebagai menteri) pertahanan."

Presiden Jokowi, didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin, melaksanakan pelantikan jajaran puluhan menteri dan pejabat tinggi Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara pada Rabu 23 Oktober 2019.

Cek selengkapnya posisi kementerian kabinet baru Jokowi di sini.

Simak video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya