Liputan6.com, Tana Toraja - KJRI San Francisco telah menyelenggarakan kegiatan Familiarization Trip (Famtrip) Kopi dan Pariwisata ke Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 22-27 Oktober 2019.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Diplomasi Ekonomi KJRI San Francisco, khususnya dalam rangka peningkatan ekspor produk kopi Indonesia ke Amerika Serikat (AS) dan promosi potensi pariwisata di kawasan Toraja, demikian seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Jumat (1/11/2019).
Advertisement
Kegiatan Famtrip ini diikuti oleh 3 (tiga) orang pelaku kopi dari perusahaan kopi ternama di SF Bay Area, yaitu Evan Gilman, Creative Director, Royal Coffee Importers; Corazon Padilla, Director of QC, Andytown Coffee Roasters; dan Kevin Thaxton, QC Manager, Blue Bottle Coffee, serta didampingi oleh Konsul Muda Ekonomi & Staf KJRI San Francisco.
Di awal kunjungan, Delegasi diterima oleh Pemerintah setempat, yaitu Wakil Bupati Kabupaten Tana Toraja, Bapak Victor Datuan Batara, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Toraja Utara, Bapak Rede Roni Bare.
Dalam pertemuan dengan kedua pejabat setempat ini, KJRI San Francisco menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan Famtrip yakni untuk memperkenalkan potensi kopi Toraja kepada para pelaku kopi di San Francisco, serta membuka peluang peningkatan perdagangan ekspor, termasuk perdagangan langsung, untuk produk kopi dari Toraja ke AS.
Baik Wakil Bupati Kab. Tana Toraja maupun Sekda Kab. Toraja Utara mengapresiasi kunjungan Famtrip ini, dan berharap KJRI San Francisco dapat membantu mempromosikan produk kopi, tenun, dan tempat-tempat wisata Toraja kepada masyarakat di AS.
Para peserta Famtrip menyampaikan kopi Toraja memiliki rasa yang khas dan mempunyai pasar potensial di AS, seperti kopi Toraja Gasing, Sapan, Sesean, dan Pulu-Pulu. Oleh karena itu, terdapat keinginan mereka untuk memperbanyak koleksi kopi Toraja dan melakukan kontak dan perdagangan langsung (direct trade) dengan para petani di wilayah ini.
Â
Simak video pilihan berikut:
Cupping Kopi Indonesia
Rangkaian kegiatan Famtrip meliputi kunjungan dan coffee cupping berbagai jenis kopi khas Toraja di 4 (empat) tempat, yaitu PT. Sulotco Jaya Abadi (Kab. Tana Toraja;), PT. Toarco Jaya (Kab. Toraja Utara), Koperasi Serba Usaha (KSU) - Perhimpunan Petani Kopi Toraja (PPKT) wilayah Tikala, Toraja Utara (binaan NGO Rikolto), dan Unit Usaha Otonom (UUO) Agribisnis Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) Puspeta Luwu (Kecamatan Mengkendek, Kab. Toraja Utara).
Di tempat ini, para peserta melihat langsung proses produksi kopi di lapangan, mulai dari pengumpulan buah kopi, pemilihan biji kopi hijau, hingga pengarungan.
Selain itu, Delegasi juga berkesempatan untuk bertemu dengan kelompok petani kopi di Desa Gasing, Kec. Mengkendek, Kab. Toraja Utara, serta berbincang dengan pelaku kafe lokal Toraja yang telah dikenal ke mancanegara, yaitu Kaana Coffee dan Kaa Coffee.
Selain mencari kopi-kopi berkualitas tinggi di Toraja, Delegasi Famtrip juga menikmati keindahan alam dan pariwisata khas Toraja melalui kunjungan ke berbagai tempat, yaitu Makam batu Lemo, Tempat Ziarah Kudus Sa'pak Bayobayo, Patung Yesus Buntu Burake, Rumah Adat Kate Kesu, Dataran tinggi Lolai, Pasar tradisional “Bolu Market", dan Makam batu Lo Ko Mata. Delegasi juga berkesempatan menonton upacara tradisi pemakaman khas Toraja yakni Rambu Solo.
Kegiatan Famtrip Kopi dan Pariwisata merupakan program KJRI San Francisco yang bertujuan untuk memperkenalkan potensi produk ekspor dan destinasi wisata unggulan Indonesia kepada masyarakat di Amerika Serikat (AS). Kegiatan ini telah diselenggarakan pada tahun 2017 (destinasi Jawa Timur) dan tahun 2018 (destinasi Aceh dan Medan, Sumatera Utara).
Produk kopi merupakan salah satu unggulan ekspor Indonesia ke AS. Pada tahun 2018, nilai total ekspor kopi RI ke AS yaitu sebesar US$ 290 juta. Sebesar 45% dari jumlah tersebut masuk melalui wilayah kerja KJRI San Francisco, yaitu San Francisco dan Seattle.
Advertisement