Liputan6.com, Jakarta - Pada Oktober lalu, Presiden Donald Trump mengumumkan seekor anjing militer bernama Conan berperan dalam serangan terhadap pemimpin ISIS. Anjing dengan jenis Belgian Malinois tersebut langsung mendapat perhatian dunia.
Tetapi, dari dulu anjing memang digunakan militer AS sebagai tenaga pembantu untuk mengindentifikasi masalah tertentu. Anjing telah bekerja sama dengan tim keamanan sejak Perang Dunia I.
Beberapa anjing bahkan pernah menjadi pahlawan militer, untuk mengendus musuh atau menyerang mereka.
Advertisement
Dikutip dari Insider pada Senin (4/11/2019) berikut beberapa anjing yang menjadi pahlawan di dunia militer:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Stubby, Seekor Anjing Pitbull Terrier
Stubby adalah seekor anjing jenis Pitbull terrier banteng, ia bekerja sebagai maksot Perang Dunia I dan ikut serta dalam 17 pertempuran. Ia mendeteksi jejak gas untuk memperingati prajurit, menemukan orang-orang terluka, dan lain-lain.
Stubby mati pada 1926, dan mantelnya dipajang di Museum Nasional Sejarah Amerika Smithsonian, The Military Times melaporkan.
Advertisement
2. Cips, Anjing Gembala Husky
Chips adalah anjing paling terkenal di Perang Dunia II - dan ia pernah sendirian menyerang sarang pistol Jerman yang tersembunyi. Chips dihormati dengan Bintang Perak dan dinominasikan untuk Palang Servis Terpisah dan Hati Ungu, The Washington Post melaporkan.
Dia kembali ke rumah pahlawan pada tahun 1945 dan meninggal pada tahun berikutnya.
3. Nemo, Anjing German Shepherd
Nemo merupakan anjing penjaga perang Vietnam. Tugas Nemo adalah menemukan penyusup di markas, dan setelah menemukan kelompok yang bersembunyi di dekat perimeter, ia menyerang dengan Throneburg yang berada di belakang.
Throneburg dan Nemo terluka dalam insiden itu. Nemo kemudian dikirim pulang sebagai pahlawan perang, dan ia bekerja sebagai anjing rekrutmen di masa pensiunnya dan meninggal pada 1972.
Advertisement
4. Cairo, Anjing Belgian Malinios
Cairo merupakan bagian dari tim SEAL yang menjatuhkan pemimpin lama al-Qaida, Osama bin Laden pada 2011. Menurut Military Times, Cairo, seekor Malinois dari Belgia, dilatih untuk berjaga-jaga, mengendalikan massa, mengendus bom, dan mencari jebakan.
Selama misi untuk mengalahkan bin Laden pada tahun 2011, Cairo adalah bagian dari tim pembatas, menurut sebuah laporan tentang serangan dari New Yorker.
Rencana dilaporkan menyerukan Cairo untuk mencari dinding palsu dan pintu tersembunyi jika pemimpin al-Qaida tidak dapat ditemukan.
Reporter: Windy Febriana