Tersesat 34 Hari di Hutan Peru, Ibu dan 3 Anaknya Bertahan Hidup Makan Buah Beri

Seorang ibu dan ketiga anaknya asal Kolombia, berhasil ditemukan 34 hari setelah dilaporkan hilang.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2020, 20:40 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2020, 20:40 WIB
Ilustrasi hutan.
Ilustrasi hutan. (iStockphoto)

Liputan6.com, Peru - Seorang ibu dari Kolombia bersama ketiga anaknya yang berusia 14, 12, dan 10 tahun, dilaporkan hilang selama 34 hari. Mereka ditemukan dalam kondisi hidup di hutan oleh penduduk asli Peru. 

Dilansir dari BBC, Selasa (28/1/2020), ibu dan ketiga anaknya tersebut mengatakan bahwa mereka berhasil bertahan hidup dengan memakan biji-bijian, tanaman, dan buah beri.

Mereka kehilangan arah dan tersesat saat sedang dalam perjalanan kembali pulang setelah mengunjungi kerabat di daerah terpencil dekat perbatasan Peru-Colombia.

Wanita itu mengatakan bahwa dia menjadi bingung di tengah perjalanan dan tersesat di daerah dekat sungai Putumayo. Ia dan ketiga anaknya menghabiskan 34 hari berikutnya berjalan melalui hutan hingga akhirnya mereka menemukan anggota kelompok adat Secoya di dekat desa Yubito.

Penyiar Kolombia, Caracol, mengatakan wanita yang namanya tidak disebutkan itu telah membuat rencana untuk bertemu suaminya agar melakukan perjalanan kembali bersama melintasi perbatasan ke Kolombia, tempat mereka tinggal sebelum mereka hilang.

Suami itu melaporkan istri dan ketiga anaknya hilang di Puerto Leguízamo setelah mereka tidak kunjung terlihat di titik temu yang telah dibicarakan sebelumnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Segera Dilarikan ke Rumah Sakit

Ilustrasi perawatan.
Ilustrasi perawatan. (iStockphoto)

Secoya memberi tahu angkatan laut Peru yang pada gilirannya memberi informasi kepada rekan mereka di Kolombia, yang mengirim sebuah kapal bantalan udara (hovercraft) untuk mengangkut keluarga itu dengan jarak 180 km ke hulu ke Puerto Leguízamo di Kolombia.

Tampilan video yang disiarkan di saluran Kolombia Caracol TV, menunjukkan anak-anak yang kekurangan gizi dan dehidrasi segera diangkat ke hovercraft dan dipersatukan kembali dengan ayah mereka yang sedang menunggu mereka di pangkalan angkatan laut di Puerto Leguízamo.

"Jika kita memiliki persediaan air setiap 30 menit, kita akan pingsan," kata ibu dari ketiga anak itu, "Kami harus terus berhenti sepanjang waktu dan anak-anak tidak bisa berjalan lagi."

Jenderal Sergio Alfredo Serrano dari Angkatan Laut Kolombia, mengatakan bahwa dapat terlihat gigitan, sengatan, serta luka di tiap kaki keempat wanita tersebut.

Mereka telah dibawa ke rumah sakit untuk diuji apakah terkena penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti malaria dan demam kuning (yellow fever). Menurut laporan BBC, mereka tengah dirawat di rumah sakit karena kekurangan gizi dan dehidrasi.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya