Ilmuwan: Virus Corona Wuhan Dapat Menular Melalui Kotoran Manusia

Benarkah Virus Corona baru dari Wuhan dapat menular melalui kotoran manusia? Ini penjelasan dari ilmuwan China.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 03 Feb 2020, 16:01 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2020, 16:01 WIB
Antisipasi Virus Corona, Jepang Pantau Pelancong Asal China
Petugas karantina membenarkan kamera termografi ekstra untuk memantau para pelancong dari Wuhan China dan kota-kota lain di Bandara Internasional Narita, Narita, Tokyo, Kamis (23/1/2020). Jepang meningkatkan pengamanan untuk mewaspadai penyebaran virus corona asal China. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Wuhan - Para ilmuwan di badan penelitian top China dalam ilmu pengetahuan alam menemukan kemungkinan mode penularan Virus Corona baru yang berasal dari Wuhan.

"Virus Corona yang telah merenggut nyawa lebih dari 360 orang di China, dapat ditularkan melalui sistem pencernaan dan ke dalam kotoran manusia," demikian menurut para ilmuwan yang dikutip dalam laporan oleh kantor berita China Xinhua yang dikutip dari Channel News Asia, Senin (3/2/2020).

Ini berarti bahwa Virus Corona baru itu dapat tertelan melalui rute faecal-oral, di mana patogen dapat melewati kotoran dan masuk ke mulut orang lain. Metode ini mungkin terjadi karena praktik kebersihan yang buruk, kurangnya sanitasi, polusi tanah dan badan air dengan masalah feses atau kontaminasi makanan.

Para ahli dari Renmin Hospital di Universitas Wuhan dan Wuhan Institute of Virology dari Chinese Academy of Sciences memperhatikan bahwa gejala awal dari beberapa pasien yang terinfeksi Virus Corona adalah diare, bukan demam, gejala yang lebih umum.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hasil Temuan Terbaru Ilmuwan China

Situasi Wuhan Saat Diisolasi Akibat Virus Corona
Pekerja menyemprot tempat sampah di luar Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Tim peneliti menemukan viral nucleic acids dalam stool and rectal swabs atau tes tinja dan rektum pasien. Mereka meyakini bahwa coronavirus novel memiliki kemungkinan penularan faecal-oral tertentu, selain transmisi cairan dan kontak langsung.

China pada Senin 3 Februari mengkonfirmasi lebih dari 17.000 kasus Virus Corona baru.

Kematian Virus Corona pertama di luar China dilaporkan pada Minggu 2 Februari di Filipina, sehari setelah Tiongkok memberlakukan isolasi di kota besar yang jauh dari pusat wabah.

Sebagian besar infeksi di luar negeri telah terdeteksi pada orang yang melakukan perjalanan dari Wuhan, pusat industri dengan 11 juta orang, atau daerah di sekitar Provinsi Hubei.

China telah memulai upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menahan virus ini, yang diyakini berasal dari pasar hewan Wuhan.

Selain dari China, penularan dari manusia ke manusia juga telah dilaporkan di Korea Selatan, Jepang, Jerman dan Thailand.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya