Kamboja Larang Penerbangan dari Indonesia dan Malaysia karena Kasus Corona COVID-19

Kamboja melarang penerbangan dari Malaysia dan Indonesia; melaporkan 23 kasus impor infeksi Virus Corona COVID-19 terbaru.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Jul 2020, 15:31 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2020, 15:24 WIB
Ilustrasi pesawat (iStock)
Ilustrasi pesawat (iStock)

Liputan6.com, Phnom Penh - Kementerian Kesehatan Kamboja menyatakan akan melarang sementara semua penerbangan dari Malaysia dan Indonesia mulai 1 Agustus 2020. Larangan itu untuk mengekang penyebaran Virus Corona COVID-19.

Dalam sebuah pengumuman yang dirilis Sabtu 25 Juli 2020 malam, kementerian mengatakan telah memperhatikan lonjakan jumlah impor kasus Virus Corona COVID-19 selama sepekan terakhir, terutama dari kedua negara di atas.

Dari 108 penumpang yang dinyatakan positif Virus Corona COVID-19 setelah tiba di Kamboja melalui Malaysia dan Indonesia, 55 di antaranya mengambil penerbangan Malaysia.

Pengumuman itu mengemuka pada hari yang sama Kamboja membenarkan delapan kasus Virus Corona COVID-19 dalam penumpang pada dua penerbangan terpisah dari Indonesia.

"Kamboja pada hari Sabtu mengkonfirmasi 23 kasus Virus Corona COVID-19 impor baru, sehingga jumlah total infeksi di negara itu menjadi 225," demikian menurut pernyataan Kementerian Kesehatan negara itu, seperti dikutip dari The Star, Senin (27/7/2020).

 

Saksikan Juga Video Ini:

Kasus Impor

Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Xinhua melaporkan, dari delapan kasus positif terdeteksi pada empat warga Kamboja dan empat warga Indonesia, yang tiba di Phnom Penh, ibu kota Kamboja, pada 23 Juli melalui dua penerbangan yang berbeda, kata menteri luar negeri dan juru bicara Kementerian Kesehatan Or Vandine dalam pernyataan itu.

199 penumpang yang tersisa di dua penerbangan telah ditempatkan di bawah karantina wajib 14 hari di berbagai pusat karantina di ibu kota Kamboja.

Sementara 15 kasus baru lainnya ditemukan pada pria Kamboja, yang kembali ke kerajaan itu pada 19 Juli dari Rusia dan Mesir, dengan penerbangan lanjutan di Malaysia, kata Vandine, menambahkan bahwa dua tes pertama mereka ternyata negatif untuk virus tersebut.

"Sampel dari 15 pria Kamboja diuji untuk ketiga kalinya (oleh Pasteur Institute of Cambodia), dan hasil yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa mereka positif untuk COVID-19," rinci Vandine.

Semua pasien baru telah dirawat di berbagai rumah sakit yang ditunjuk untuk perawatan, juru bicara itu menambahkan.

Negara Asia Tenggara sejauh ini mencatat total 225 kasus Virus Corona COVID-19, dengan 143 pasien sembuh dan 82 masih dirawat di rumah sakit, papar Vandine.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya