Liputan6.com, New York - Kasus Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat hingga saat ini masih tercatat yang tertinggi di dunia. Hampir 480.000 infeksi dilaporkan pada anak sejak awal pandemi merebak di sana, menurut sebuah laporan terbaru dari Akademi Pediatri Amerika (American Academy of Pediatrics) dan Asosiasi Rumah Sakit Anak (Children's Hospital Association).
Meskipun anak-anak hanya menyumbang 9,5 persen dari semua kasus di negara-negara bagian yang melaporkan kasus berdasarkan usia, total 476.439 anak teruji positif COVID-19, sebut laporan yang dirilis pada Senin 31 Agustus 2020 itu.
Tingkat keseluruhannya adalah 631 kasus per 100.000 anak di AS.
Advertisement
Menurut laporan tersebut, seperti dilansir dari Xinhua, Selasa (2/9/2020), sebanyak 70.330 kasus baru pada anak dilaporkan dari 13 hingga 27 Agustus, atau meningkat 17 persen dalam kurun waktu dua pekan.
Anak-anak menyumbang 0,6 hingga 4,1 persen dari total pasien yang dirawat di rumah sakit, dan 0 hingga 0,3 persen dari total kematian akibat COVID-19, lanjut laporan tersebut.
"Saat ini, penyakit parah akibat COVID-19 tampaknya masih jarang ditemui pada anak-anak. Meski demikian, pemerintah negara bagian harus terus memberikan laporan rinci terkait kasus, pengujian, pasien rawat inap, dan angka kematian COVID-19 berdasarkan usia agar dampak COVID-19 pada kesehatan anak-anak dapat terdokumentasikan dan terpantau," urai laporan itu.
Saksikan Juga Video Ini:
Kasus Re-Infeksi COVID-19 Kini Muncul di AS
Para peneliti untuk pertama kalinya telah mengidentifikasi seseorang di Amerika Serikat yang terinfeksi kembali dengan Virus Corona baru, menurut sebuah penelitian yang belum ditinjau oleh para ahli dari luar.
Laporan yang diterbitkan secara online tersebut menggambarkan seorang pria berusia 25 tahun yang tinggal di Reno, Nevada, yang dites positif terkena virus pada bulan April setelah menunjukkan penyakit ringan. Dia jatuh sakit lagi pada akhir Mei dan mengembangkan COVID-19 yang lebih parah. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Sabtu (29/8/2020).
Kasus dugaan infeksi ulang telah muncul di bagian lain dunia, tetapi muncul pertanyaan tentang akurasi pengujian.
Awal pekan ini, peneliti Universitas Hong Kong melaporkan rincian seorang pria berusia 33 tahun yang telah pulih pada bulan April dari kasus parah COVID-19 dan didiagnosis empat bulan kemudian dengan jenis virus yang berbeda.
Para peneliti di University of Nevada, Reno School of Medicine dan Nevada State Public Health Laboratory mengatakan mereka dapat menunjukkan melalui pengujian canggih bahwa virus yang terkait dengan setiap contoh infeksi pria asal Reno mewakili jenis yang berbeda secara genetik.
Mereka menekankan bahwa infeksi ulang dengan virus mungkin jarang terjadi, tetapi mengatakan temuan menyiratkan bahwa paparan awal virus mungkin tidak menghasilkan kekebalan penuh untuk semua orang.
Advertisement