Liputan6.com, Washington D.C - Debat terakhir antara Presiden Donald Trump dan saingannya dari Demokrat Joe Biden akan menampilkan tombol mute yang memungkinkan setiap kandidat berbicara tanpa gangguan. Hal ini disampaikan langsung oleh pihak penyelenggara pada Senin, 19 Oktober 2020 guna mencari cara untuk menghindari gangguan yang sebelumnya telah merusak jalannya debat pertama.
Mengutip Channel News Asia, Selasa (20/10/2020), tim kampanye Trump menyuarakan keberatan atas perubahan tersebut, yang sebenarnya dibuat setelah Presiden Trump berulang kali berbicara di saat yang bersamaan dengan Biden dan moderator pada debat bulan lalu, yang rupanya merupakan sebuah pelanggaran aturan yang telah disepakati.
Advertisement
Kendati demikian, pihaknya mengatakan Partai Republik masih akan ambil bagian dalam acara debat kedua yang akan menjadi salah satu dari kesempatan terakhirnya untuk menjangkau banyak penonton di jam tayang utama, sebelum pemungutan suara pada 3 November.
Komisi Kepresidenan untuk Debat mengatakan mikrofon masing-masing kandidat pada debat di Nashville, Tennessee, akan dibungkam untuk memungkinkan kandidat lain mengutarakan pidatonya selama dua menit untuk pembukaan di awal setiap segmen debat yang berdurasi 15 menit.
Kedua mikrofon akan dihidupkan untuk memungkinkan sesi debat setelah waktu itu.
"Presiden Trump berkomitmen untuk memperdebatkan Joe Biden terlepas dari perubahan aturan menit-menit terakhir dari komisi yang bias dalam upaya terbaru mereka untuk memberikan keuntungan kepada kandidat favorit mereka," kata manajer kampanye, Bill Stepien.
Sementara itu, tim kampanye Biden tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Donald Trump Berbicara Sepanjang Waktu
Dalam debat pertama, Trump berulang kali menyela Biden selama debat yang kacau dan sengit pada 29 September, pada satu titik memprovokasi Biden untuk membentak: "Maukah Anda tutup mulut, Bung?"
Trump mundur dari debat kedua yang dijadwalkan pada Kamis lalu karena ketidaksepakatan tentang format virtual setelah infeksi COVID-19-nya. Pada saat itu, dia menyampaikan kekhawatiran tentang aturan menonaktifkan mikrofonnya.
"Anda duduk di belakang komputer dan berdebat--itu konyol, dan kemudian mereka memotong Anda kapan pun mereka mau," kata Trump dalam sebuah wawancara.
Sebelumnya pada hari Senin, kampanye Trump mengatakan tidak senang dengan serangkaian topik yang diumumkan untuk debat yang bakal diselenggarakan pada hari Kamis, dengan alasan bahwa mereka harus lebih fokus pada kebijakan luar negeri dan menegaskan bahwa kelompok nonpartisan condong ke arah Biden.
Kampanye Biden mengatakan kedua belah pihak sebelumnya setuju untuk membiarkan moderator memilih subjek. Dikatakan Trump ingin menghindari membahas kepengurusannya terhadap pandemi virus Corona, yang menurut survei merupakan masalah utama bagi pemilih.
"Seperti biasa, presiden lebih peduli dengan aturan debat daripada mendapatkan bantuan yang dibutuhkan negara dalam krisis," kata juru bicara Biden TJ Ducklo.
Advertisement