Cegah Kerusuhan, Mikrofon di Debat Capres AS Kedua Bisa Dimatikan

Debat capres AS yang pertama rusuh karena Donald Trump dan Joe Biden saling memotong pembicaraan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Okt 2020, 09:56 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2020, 09:20 WIB
Presiden Donald Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden di debat perdana capres AS 2020.
Presiden Donald Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden di debat perdana capres AS 2020. Dok: C-Span

Liputan6.com, Washington, D.C. - Komisi debat kepresidenan di Amerika Serikat mengumumkan aturan baru agar debat capres AS lebih tertib. Pada debat final, mikrofon bisa dimatikan. 

Dilaporkan AP, Selasa (20/10/2020), Donald Trump dan Joe Biden mendapatkan masing-masing dua menit kesempatan bicara tanpa interupsi di tiap segmen.

Debat capres AS 2020 digelar pada Kamis 22 Oktober di Belmont University yang berada di kota Nashville, Tennessee. Ini adalah debat kedua antara Biden dan Trump setelah debat town hall dibatalkan.

Aturan baru itu seakan mengantisipasi agar debat final pada 22 Oktober mendatang tidak kacau seperti debat perdana saat Donald Trump dan Joe Biden saling memotong pembicaraan. Donald Trump terutama berkali-kali menginterupsi ketika bukan gilirannya.

Topik debat capres AS kembali membahas COVID-19, serta isu keluarga Amerika, ras, perubahan iklim, keamanan nasional, serta kepemimpinan.

Pada polling pilpres AS sejauh ini, pasangan Joe Biden dan Kamala Harris secara umum masih dijagokan akan menang. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Donald Trump Terlilit Utang?

Presiden Donald Trump
Presiden Donald Trump melemparkan masker dari atas panggung ke kerumunan pendukung saat berkampanye di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, Senin (12/10/2020). Donald Trump kembali berkampanye untuk pertama kalinya sejak dia mengumumkan diagnosis COVID-19. (AP Photo/Evan Vucci)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump membahas tudingan punya utang sekitar US$ 400 juta (Rp 4,8 triliun). Tudingan itu muncul dari bocoran pajak Trump yang disebark oleh The New York Times.

Topik itu menjadi perbincangan pada acara town hall Donald Trump di Miami, Florida. Ketika dikonfrontasi mengenai kabar utang itu, Donald Trump cenderung menghindar dan berkata rasio utangnya lebih kecil dari kemampuannya membayar (underleveraged). 

"Saya sangatlah underleveraged. Saya punya persentase utang yang sangat-sangat kecil," ujar Donald Trump seperti dikutip Jumat 16 Oktober 2020. 

Donald Trump berkata bocoran laporan pajak yang tersebar adalah ilegal dan angkanya tidak benar. Trump juga membandingkan utangnya kecil dibanding aset properti yang ia punya. 

"US$ 400 juta dibandingkan aset-aset yang saya punya, semua properti luar biasa di seluruh dunia, dan terus terang gedung Bank of America di San Fransisco," ujar Trump.

"Jumlah uang US 400 juta kecil bagaikan kacang," lanjut Trump seraya menyebut punya banyak properti.

Donald Trump tidak menjawab secara eksplisit apakah ia benar-benar punya uang US$ 400 juta, namun ia berkata tak punya utang ke Rusia, meski dia "mungkin" punya uang ke institusi asing. 

Berdasarkan data Forbes, Donald Trump punya kekayaan US$ 2,5 miliar (Rp 36,7 triliun). Kekayan Trump terpantau menurun semenjak jadi presiden AS. Hingga kini, Donald Trump adalah presiden AS terkaya sepanjang masa.

(US$ 1 = Rp 14.718)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya