Demonstran Thailand Ajukan Petisi ke Jerman untuk Selidiki Raja Maha Vajiralongkorn

Para demonstran Thailand meminta pemerintah Jerman untuk menyelidiki kemungkinan penyalahgunaan kewenangan Raja Maha Vajiralongkorn selama tinggal di negara tersebut.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 26 Okt 2020, 12:57 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2020, 12:37 WIB
FOTO: Polisi Thailand Bubarkan Demonstran Pro Demokrasi
Seorang pria mengendarai sepedanya melewati polisi antihuru-hara yang mengambil posisi di persimpangan menuju Gedung Pemerintah setelah mengejar sekelompok kecil demonstran pro-demokrasi di Bangkok, Thailand, Kamis (15/10/2020). (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)

Liputan6.com, Bangkok- Demonstran Thailand akan mengajukan petisi kepada pihak berwenang Jerman untuk menyelidiki penggunaan kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn selama tinggal di negara Eropa tersebut.

Hal tersebut disampaikan ketika ribuan orang kembali turun ke jalan-jalan di Bangkok untuk demonstrasi.

Dilaporkan Channel News Asia, Senin (26/10/2020), para demonstran berencana mendatangi Kedutaan Besar Jerman hari ini dalam rangka menyampaikan permintaan mereka untuk menyelidiki kemungkinan penyalahgunaan kewenangan Raja Thailand, yang menghabiskan sebagian besar waktunya pada 2020 di Jerman.

Para demonstran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa permintaan itu akan disampaikan dengan mengirimkan sebuah surat ke Kedutaan Jerman. Namun, para demonstran tidak memberikan perincian terkait kekuasaan raja yang mereka yakini telah disalahgunakan di negara tersebut.

"Permintaan ini ditujukan untuk membawa Thailand kembali ke monarki konstitusional yang sebenarnya," ujar pernyataan dari sejumlah demonstran. 

Saksikan Video Berikut Ini:

PM Prayut Chan-o-cha Tolak Mundur

Demonstran pro-demokrasi menunjukkan penghormatan tiga jari selama protes anti-pemerintah, di Victory Monument di Bangkok, Thailand, Minggu, 18 Oktober 2020.
Demonstran pro-demokrasi menunjukkan penghormatan tiga jari selama protes anti-pemerintah, di Victory Monument di Bangkok, Thailand, Minggu, 18 Oktober 2020. (Foto AP / Sakchai Lalit)

Pada 25 Oktober, kantor Perdana Menteri Thailand menyatakan via Twitter bahwa PM Prayut Chan-o-cha tidak akan mundur dari jabatannya.

Namun, para demostran menanggapi hal itu dengan mengatakan akan secara damai meminta sang perdana menteri untuk mundur. 

"Jika dia tidak mengundurkan diri, maka kita akan keluar ke jalan untuk memintanya mundur dengan cara damai," ujar pemimpin demonstrasi Jatupat "Pai" Boonpattararaksa kepada ribuan demonstran yang berkumpul di jalan-jalan pusat kota Bangkok.

Sementara itu, krisis yang terjadi di Thailand akan dibahas di parlemen pada Senin dan Selasa 26-27 Oktober.

Adapun pernyataan dari seorang  juru bicara pemerintah yang mengatakan tidak akan ada penggunaan kekerasan dan pihaknya meminta orang-orang untuk tetap melakukan demonstasi dengan damai dan menghormati hukum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya