Australia Bakal Distribusi Vaksin COVID-19 Gratis untuk Warganya Awal Maret 2021

Australia telah menandatangani kesepakatan untuk distribusi pulluhan juta dosis Vaksin Virus Corona COVID-19 di negara tersebut.

diperbarui 24 Des 2020, 12:14 WIB
Diterbitkan 24 Des 2020, 12:07 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19
Ilustrasi vaksin COVID-19 Foto oleh Thirdman dari Pexels

Melbourne - Pemerintah Federal Australia telah menandatangani beberapa kesepakatan untuk mengoperasikan dan memantau jaringan vaksin nasional. Langkah itu membuat upaya distribusi puluhan juta dosis vaksin COVID-19 dengan aman kepada semua warga Negeri Kanguru kian dekat.

Mengutip ABC Australia, Kamis (24/12/2020), di bawah perjanjian ini perusahaan logistik DHL dan Linfox akan bekerja dengan Departemen Kesehatan Australia untuk memvaksinasi semua orang di seluruh Australia.

Sementara perusahaan keamanan digital Accenture akan melacak dosis vaksin dan memantau setiap efek samping.

Kantor audit dan akuntan PwC juga bermitra dengan Kementerian Kesehatan Australia untuk membantu peluncuran program COVID-19.

Skema ini akan dimulai pada Maret 2021, di mana semua warga negara Australia, penduduk tetap, dan sebagian besar pemegang visa Australia dijanjikan vaksinasi gratis.

Tiga Vaksin COVID-19 yang Bakal Didistribusikan

Pemerintah Federal telah mengamankan perjanjian untuk penyediaan tiga vaksin COVID-19 dari Pfizer, Novavax, dan Oxford University-AstraZeneca.

Namun di antara ketiga vaksin itu, vaksin Pfizer diperkirakan akan menjadi yang paling sulit untuk didistribusikan.

Menteri Kesehatan (Menkes) Greg Hunt mengatakan dia tidak punya ekspektasi jika vaksin bisa diluncurkan sebelum bulan Maret, meskipun menurutnya prosesnya saat ini "lebih cepat dari jadwal".

"Tujuan utama kami adalah memastikan segala sesuatunya berada di jalur yang tepat untuk menjalankan distribusi yang aman dan efektif mulai bulan Maret," ujar Menkes Greg Hunt.

Menkes Greg Hunt juga menyatakan tak ingin mengobral janji kepada masyarakat. "Kami selalu berusaha untuk tidak membuat janji-janji yang berlebihan dan lebih mengutamakan hasil yang melebihi harapan, tetapi Maret telah menjadi pedoman dan harapan nasional yang kami tetapkan [untuk distribusi vaksin]".

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Vaksin Pfizer Butuh Eskies yang Sangat Dingin

Pemerintah Australia telah memilih untuk membeli 10 juta dosis Vaksin Pfizer, yang cukup untuk memvaksinasi 5 juta orang.

Jumlah ini didapatkan dari luar negeri setelah mendapat otorisasi izin edar dari Therapeutic Goods Administration (TGA), daripada memproduksinya di Australia.

Keputusan ini diambil karena vaksin Pfizer didasarkan pada teknologi baru yang belum pernah berhasil diproduksi atau didistribusikan secara lokal sebelumnya.

Vaksin Pfizer telah mendapatkan izin penggunaan darurat oleh otoritas kesehatan di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa.

Virus yang menyebabkan COVID-19 masuk ke dalam sel yang sehat dengan menggunakan apa yang disebut protein "spike" dan banyak vaksin COVID-19 yang ada menyuntikkan sejumlah protein tersebut, sehingga tubuh dapat memproduksi antibodi dan belajar melawan virus corona.

Namun, vaksin Pfizer mengandung materi genetik yang disebut mRNA, yang secara efektif dilengkapi dengan kit DIY, sebuah instruksi untuk mengumpulkan protein spike, sehingga tubuh dapat meningkatkan respons imun.

Karakteristik Vaksin Pfizer

Vaksin Pfizer terbukti 95 persen efektif dalam mencegah penyakit dalam uji coba tahap akhir, tetapi vaksin ini memiliki tantangan logistik yang kompleks.

Vaksin buatan Pfizer harus dikirim dan disimpan pada suhu -70 derajat Celcius, sehingga membutuhkan "eskies" atau tempat penyimpanan khusus yang sangat dingin yang diisi dengan es kering.

Berdasarkan perjanjian baru, DHL dan Linfox akan diminta untuk melacak dan melaporkan suhu vaksin setiap saat.

Mereka juga akan bertanggung jawab untuk mengangkut vaksin dari pabrik ke lokasi administrasi vaksinasi, bahkan di daerah yang sangat terpencil.

Accenture kemudian akan merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan perangkat lunak untuk memungkinkan pemantauan waktu dari satu titik ke titik lainnya dari vaksin COVID-19 di seluruh rantai pengiriman.

Sistem ini akan memungkinkan mereka yang memiliki akses ke sistem untuk melihat layanan kesehatan mana yang telah menerima vaksin, siapa yang mendapat suntikan, dan pencatatan pada reaksi yang tidak diharapkan.

Para ahli menggambarkan tantangan logistik sebagai hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan mengatakan bahwa Australia belum pernah menghadapi tugas distribusi sebesar itu sejak Perang Dunia II.

Tetapi Pemerintah Australia berharap untuk bisa memvaksinasi seluruh populasi Australia dalam 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya