Liputan6.com, Washington D.C - Pakar penyakit menular pemerintah Amerika Serikat, Dr. Anthony Fauci mengatakan pada Minggu (14/3) bahwa dirinya berharap mantan presiden Donald Trump akan menggunakan popularitasnya di kalangan pendukung Partai Republik untuk membujuk lebih banyak pengikut menjalani vaksinasi COVID-19.
Menurut laporan Associated Press, pakar penyakit menular AS tersebut, dalam sejumlah wawancara dalam acara berita pagi mengeluhkan jajak pendapat yang menunjukkan bahwa pendukung Trump lebih cenderung enggan divaksinasi COVID-19.
Dikatakannya bahwa politik harus dipisahkan dari tindakan kesehatan masyarakat yang "bijaksana, logis."
Advertisement
Fauci menuturkan, bahwa jika Trump menggunakan pengaruhnya yang "luar biasa" di kalangan Partai Republik, hal itu akan menjadi "game changer" bagi program vaksinasi COVID-19 di AS.Â
"Jika dia tampil dan mengatakan, 'Ayo vaksinasi. Ini sangat penting untuk kesehatan Anda, kesehatan keluarga Anda, dan kesehatan negara,' sudah pasti sebagian besar orang yang merupakan pengikut dekatnya akan mendengarkan dia," kata Fauci kepada Fox News Sunday.
Namun, kantor Trump belum memberikan komentar terkait seruan dari Fauci tersebut, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (15/3/2021).
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Keluhan Fauci Terhadap Penolakan Vaksinasi COVID-19
Diketahui, Trump telah mendesak orang-orang untuk divaksinasi COVID-19.
Ia pun mengulangi imbauan itu di Florida, pada pertemuan politik konservatif dua pekan lalu.
Namun, Trump belum pernah muncul di publik di antara mantan presiden dan pejabat publik lainnya yang sudah menerima suntikan vaksin COVD-19.
Diketahui bahwa di AS, guna mendorong agar masyarakat mau divaksinasi, banyak pejabat publik yang menyiarkan secara langsung saat divaksinasi.
Berita yang beredar baru-baru ini juga menyebutkan bahwa Trump telah divaksinasi secara tertutup di Gedung Putih sebelum meninggalkan jabatannya pada Januari 2021.
Sementara itu, Fauci mengungkapkan bagaimana dirinya tidak mengerti dengan penolakan terhadap vaksinasi.
"Apa masalah yang terjadi di sini? Ini adalah vaksin yang akan menyelamatkan nyawa jutaan orang," ujar Fauci dalam acara "Meet the Press" di stasiun televisi NBC.
Ia menambahkan, "Maksud saya, saya tidak dapat memahami alasan untuk itu (penolakan) ketika Anda memiliki vaksin dengan efektivitas mencapai 94-95% dan sangat aman. Saya tidak mengerti."
Jumlah dosis vaksin yang didistribusikan di AS dan diberikan setiap harinya terus meningkat.
Sementara angka vaksinasi, mencapai ata-rata lebih dari 2,5 juta per hari.
Advertisement