Liputan6.com, Atlanta - Dalam kunjungannya ke Kota Atlanta, lokasi penembakan pada enam perempuan Asia, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan warganya agar tidak segan bersuara untuk menentang kebencian.
Biden memperingatkan bahwa "diam kita adalah keterlibatan" dalam menghadapi tindakan rasisme.
Pada saat kesempatan itu, Biden juga bertemu dengan para pemimpin komunitas Asia-Amerika menyusul insiden penembakan di tiga panti pijat kota tersebut.
Advertisement
Penembakan itu menewaskan delapan orang, termasuk enam perempuan Asia-Amerika.
Meskipun polisi tidak menyebut ras sebagai motif serangan, insiden tersebut terjadi di tengah lonjakan kekerasan anti-Asia di AS.
"Kejahatan, kebencian terhadap orang-orang keturunan Asia Timur telah meningkat selama pandemi COVID-19, dan rasisme telah menjadi racun buruk yang telah lama menghantui dan menjangkiti bangsa kita, yang harus dimusnahkan oleh Amerika," ujar Biden.
Selain itu, Biden juga mendesak Kongres AS untuk mengesahkan RUU kejahatan rasial terkait Virus Corona yang diperkenalkan awal Maret 2021, oleh dua anggota parlemen Asia-Amerika.
Undang-Undang Kejahatan Kebencian terkait COVID-19 akan mendukung upaya Departemen Kehakiman AS dalam memerangi tindakan tersebut.
Saksikan Video Berikut Ini:
RUU Kejahatan Rasial Diharapkan Mempercepat Tanggapan Pemerintah Federal
RUUÂ kejahatan rasial itu, akan "mempercepat tanggapan pemerintah federal terhadap meningkatnya kejahatan rasial yang diperburuk selama pandemi, mendukung pemerintah negara bagian dan lokal untuk meningkatkan pelaporan kejahatan rasial, dan memastikan bahwa informasi lebih dapat diakses oleh komunitas Asia-Amerika," kata Gedung Putih.Â
Diketahui, bahwa peningkatan tajam terjadi dalam serangan terhadap warga keturunan Asia-Amerika sejak dimulainya pandemi COVID-19 di AS, yang oleh para aktivis dikaitkan dengan retorika yang menyalahkan orang-orang Asia atas wabah tersebut.
Biden pun menambahkan bahwa "untuk semua kebaikan yang dapat dilakukan oleh hukum, kita harus mengubah hati kita".
"Kebencian tidak bisa memiliki perlindungan yang aman di Amerika. Itu harus dihentikan," tandasnya.
"Ada pada kita semua, kita semua bersama-sama, untuk menghentikannya," lanjut Biden.
Advertisement