Liputan6.com, Filipina - Ibarat pepatah 'buah tak jatuh jauh dari pohonnya', kira-kira begitulah yang dialami oleh seorang web designer Filipina, Mac Pascual. Ia menggunakan nama bertema pemrograman -hal yang disukanya- untuk sang buah hati.
Seperti yang diungkapkan The Sun, Mac mengumumkan kelahiran sang putra yang diberi nama Hypertext Mark-up Language (HTML). Diambil dari istilah yang dikenal untuk bahasa pemrograman web.
Baca Juga
Melansir dari New York Post pada Rabu (16/06/2021), ia menamai bayi laki-lakinya untuk mengapresiasi bidang pekerjaan yang ditekuni. Pria bernama lengkap Mac Pascual memberikan nama tersebut karena faktor keluarga yang begitu menyukai dunia pemrograman.
Advertisement
"HTML baru saja didownload dari The Bulacan Medical Mission Group Cooperative Hospital. Dengan berat sebesar 4,9 pon," kata Newsflash yang dikutip surat kabar tersebut.
Si Bayi Viral Lewat Postingan Facebook Bibinya
Bibinya, Salie Rayo Pascual tak mau ketinggalan untuk mengabadikan momen kelahiran sang keponakan. Penuh suka cita ia membagikan hasil foto ke Facebook dan menuai perhatian publik.
"Welcome to the world HTML,"tulisnya.
Sebelum terpilih nama HTML. Banyak pihak yang menyarankan nama lain seperti Results-based management system (RBM), JavaScript atau Cascading Style Sheets. Lucunya, banyak pihak tak sepakat jika dinamai HTML karena takut akan disadap.
Menariknya lagi, ia menceritakan asal usul namanya yaitu "Macaroni 85" dan saudara perempuannya "Spaghetti 88". Bahkan ia menamai keponakan dari saudara perempuannya bernama "Cheese Pimiento" dan "Parmesan Cheese". Dengan nama panggilan "Chippy" dan "Peewe."
Advertisement
Sebelum Bayi HTML, Ada Bayi Bernama Twifia di Swiss
Seperti dikutip Oddity Central, nama unik bayi terkait dunia teknologi juga pernah terjadi di Swiss. Yang kali ini sebenarnya menanggapi iklan dari sebuah start-up internet di Facebook yang menantang para orangtua baru untuk menamai anaknya Twifus (jika laki-laki) atau Twifia (jika perempuan). Dengan imbalan internet gratis selama 18 tahun.
Pasangan yang berusia 30 dan 35 tahun di Swiss kemudian menganggap bahwa Twifia bukanlah nama yang buruk, ditambah dengan imbalan internet gratis selama 18 tahun untuk putri mereka. Tawaran itu tentu sangat menggiurkan.
Setelah berpikir panjang, akhirnya pasangan ini memutuskan untuk meresmikannya, mencantumkan nama 'Twifia' sebagai nama tengah putri mereka di akta kelahirannya.
"Semakin aku memikirkannya, semakin unik nama itu bagiku, dan saat itulah baru terasa pesonanya bagiku," kata ayah gadis itu. Tentu saja awalnya ibunya tidak menyetujui gagasan ini. Namun pada akhirnya ia juga turut menyetujui ide ini.
“Itu anaknya juga,” kata ibunya. “Dan bagi saya, nama Twifia juga berarti koneksi atau terikat dalam konteks ini. Ada nama yang jauh lebih buruk. Dan semakin sering kami mengucapkan nama 'Twifia', semakin menarik namanya terderngar."
Meski demikian, pasangan Swiss ini tidak ingin namanya dipublikasikan. Mereka merasa 'agak malu' dengan keputusan mereka.
"Kami ingin tetap anonim (merahasiakan identitas) bagi orang-orang di sekitar kami karena kami tidak ingin membenarkan diri kami sendiri. Karena ada tuduhan yang telah menjual nama anak kami, itu sangat menyayat hati kami, kami juga sedikit malu," kata pasangan tersebut.
Bos Twifi, Philippe Fotsch, memuji keputusan pasangan itu, dan berjanji untuk mempertahankan kesepakatan mereka, bahkan jika perusahaan itu bangkrut mereka tetap akan memberikan penawaran perusahaannya pad aorang tua lain jika bersedia.