70 Persen Orang Dewasa Arab Saudi Sudah Divaksin COVID-19

Program vaksinasi COVID-19 di Arab Saudi terus digenjot pemerintah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Jun 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2021, 18:00 WIB
Melihat Warga Arab Saudi saat Disuntik Vaksin COVID-19
Seorang warga setelah menjalani penyuntikan vaksin virus Covid-19 di pusat vaksinasi yang diawasi Kementerian Kesehatan Arab Saudi di Riyadh (17/12/2020). Otoritas Arab Saudi meminta warga yang ingin divaksinasi agar mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi yang disediakan. (AFP/Fayez Nureldine)

Liputan6.com, Riyadh - Sebanyak 70 persen orang dewasa di Kerajaan Arab Saudi sudah mendapatkan vaksin COVID-19. Laporan Kementerian Kesehatan Saudi ada 16,8 juta dosis vaksin yang disalurkan.

Dilaporkan Saudi Gazette, Kamis (24/6/2021), jutaan dosis vaksin itu disalurkan melalui 587 pusat vaksinasi di seantero Arab Saudi. Ada empat jenis vaksin yang mendapat izin di Saudi, yakni Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Johnson & Johnson.

Raja Salman dan Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) juga menggunakan Pfizer.

Saat ini, Kerajaan Arab Saudi juga sedang berusaha melawan hoaks tentang vaksin COVID-19. Kemenkes juga mengizinkan vaksinasi dengan dua dosis berbeda.

Juru bicara Kemenkes, Dr. Muhammad Al-Abdel Ali, menjelaskan bahwa vaksin corona efektif dan mencegah kematian akibat virus hingga 100 persen. Ia berkata situasi akan semakin baik dengan melanjutkan vaksinasi dan menaati protokol pencegahan virus.

Berdasarkan data di Arab Saudi, ada 478 ribu total kasus COVID-19 di negara tersebut. Kasus aktif tercatat 11 ribu kasus. Sebanyak 459 ribu pasien tercatat sembuh.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Vaksinasi Campuran

Melihat Warga Arab Saudi saat Disuntik Vaksin COVID-19
Perawat bersiap menyuntikan vaksin Covid-19 ke warga di pusat vaksinasi yang diawasi Kementerian Kesehatan Arab Saudi di Riyadh (17/12/2020). Menkes Arab Saudi Tawfiq al-Rabiah menjadi salah satu orang yang menerima suntikan vaksin hari ini bersama dengan masyarakat umum. (AFP/Fayez Nureldine)

Kementerian Arab Saudi mengizinkan warga untuk mencampur dosis vaksin COVID-19 yang mereka dapatkan. Warga boleh mendapatkan suntikan vaksin dengan merk berbeda.

Sebelumnya, praktik serupa juga sudah diizinkan di Prancis, Korea Selatan, hingga negeri jiran Malaysia. 

Juru bicara Kemenkes Arab Saudi, Dr. Muhammad Al-Abdel Ali menyorot eksprimen global yang membolehkan vaksinasi dengan dua vaksin yang berbeda. Praktik ini juga telah dilaksanakan di negara Eropa seperti Prancis dan Denmark, seperti dilaporkan Saudi Gazette, Selasa (22/6).

Vaksin dengan dosis dua merk berbeda dinilai efektif melawan varian COVID-19. "Menyelesaikan dosis vaksin yang telah disetujui dapat melindungi dari semua mutasi," ujar Dr. Muhammad Al-Abdel Ali.

Sudah lebih dari 16 juta dosis vaksin COVID-19 yang disuntikan di Arab Saudi. Semua warga lantas diminta untuk ikut mendaftar program vaksinasi.

Ada empat vaksin yang lolos di Arab Saudi, yakni Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Moderna, dan Johnson & Johnson. Pendatang yang ingin masuk Arab Saudi juga harus disuntik dengan vaksin yang telah lolos di Saudi tersebut.

Berdasarkan hasil awal penelitian di Spanyol, memberikan dosis suntikan vaksin Pfizer-BioNTech kepada orang-orang yang sudah menerima dosis vaksin AstraZeneca diklaim sangat aman dan efektif.

Infografis COVID-19:

Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya