Liputan6.com, Tel Aviv - Israel mengatakan akan mulai menawarkan dosis ketiga vaksin COVID-19 Pfizer kepada orang dewasa dengan sistem kekebalan yang lemah.
Sementara itu, Israel masih mempertimbangkan apakah akan membuat penambahan dosis vaksin tersebut tersedia untuk masyarakat umum.
Dikutip dari US News, Senin (12/7/2021), cepatnya penyebaran COVID-19 varian Delta telah membuat tingkat vaksinasi di Israel kembali naik, karena lonjakan infeksi selama sebulan terakhir dari satu digit menjadi sekitar 450 sehari.
Advertisement
Israel juga bergerak untuk mempercepat pengiriman vaksin Pfizer berikutnya.
Menteri Kesehatan Israel, Nitzan Horowitz mengatakan bahwa orang dewasa dengan sistem kekebalan yang lemah yang sudah menerima dua dosis vaksin Pfizer bisa mendapatkan suntikan booster -Â keputusan masih menunggu distribusi yang lebih luas.
"Kami sedang memeriksa masalah ini dan kami masih belum memiliki jawaban akhir," kata Horowitz, saat berbicara di stasiun radio Kan, tentang suntikan vaksin ketiga untuk masyarakat umum di Israel.
"Bagaimanapun kami memberikan suntikan ketiga untuk orang yang menderita defisiensi imun," terangnya.
Pfizer dan mitranya BioNTech SE, pemasok utama dalam peluncuran cepat vaksinasi COVID-19 di Israel, mengatakan bahwa mereka akan meminta regulator AS dan Eropa dalam beberapa pekan untuk mengizinkan suntikan booster.
Kedua perusahaan menyebut terjadinya peningkatan risiko infeksi setelah enam bulan meminta izin untuk suntikan ketiga.
Untuk menghindari kritik dari beberapa ilmuwan dan pejabat, kedua perusahaan itu tidak membagikan data yang menunjukkan risiko yang disebut, tetapi mengatakan data akan segera dipublikasikan.
Mereka juga mengutip data serupa dari Israel baru-baru ini.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
46 Pasien COVID-19 di Israel yang Sudah Divaksinasi Dalam Kondisi Serius
Sekitar setengah dari 46 pasien COVID-19 yang saat ini dirawat di rumah sakit di Israel dalam kondisi parah meski sudah divaksinasi, dan mayoritas berasal dari kelompok berisiko, menurut otoritas kesehatan negara itu.
Sekitar 5,7 juta dari 9,3 penduduk Israel telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19.
Israel tidak akan terburu-buru mengambil keputusan tentang suntikan booster untuk masyarakat umum, kata Sharon Alroy-Preis, kepala kesehatan masyarakat di Kementerian Kesehatan Israel.
"Ini agak rumit. Kami saat ini melihat wabah sebagian besar di antara anak-anak dan orang tua mereka yang belum tentu divaksinasi pada Januari dan Februari dan kami perlu mengidentifikasi bias (statistik)," kata Alroy-Preis kepada radio Kan.
Masih belum siketahui secara jelas, apakah vaksin itu kurang efektif terhadap COVID-19 varian Delta dan apakah tingkat risiko penyakit di antara mereka yang sudah divaksinasi pada Januari dan Februari lebih tinggi daripada mereka yang belum divaksinasi, tambah Alroy-Preis.
Horowitz mengatakan bahwa secara terpisah, kementerian kesehatan akan menutup celah pasokan Pfizer untuk vaksinasi dua dosis yang sedang berlangsung dari populasi orang dewasa umum dengan menggunakan vaksin Moderna yang sudah tersedia.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan dalam pidato siaran kepada kabinetnya bahwa dia telah menyutujui Pfizer untuk memajukan pengiriman vaksin berikutnya hingga 1 Agustus mendatang.
Pengiriman vaksin Pfizer secara luas diperkirakan akan tiba di Israel pada bulan September.
Advertisement