Liputan6.com, Bangkok - Thailand membuka tiga pulau untuk turis asing yang sudah divaksinasi COVID-19. Pembukaan itu dilakukan meskipun ada lonjakan kasus Virus Corona varian Delta secara nasional.
Pulau di Thailand--Samui, Tao dan Phangan--menyambut pengunjung sebagai bagian dari dorongan negara itu untuk menghidupkan kembali industri pariwisata yang terdampak pandemi.
Sebelumnya, pada 1 Juli 2021, Thailand meluncurkan skema "sandbox" yang memungkinkan pelancong yang sudah divaksinasi mengunjungi Pulau Phuket.
Advertisement
Dalam skema itu, turis tidak harus menjalani karantina di hotel, tetapi tidak bisa meninggalkan Phuket selama dua pekan.
Di bawah perluasan pada Kamis (15/7), wisatawan harus menginap di hotel yang disetujui di Samui selama sepekan dan dapat meninggalkan tempat penginapan mereka pada hari keempat.
Mereka juga harus menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 sebelum diizinkan pergi ke Tao atau Phangan.Â
Diketahui bahwa sebagian besar negara di dunia sedang berjuang untuk mengendalikan infeksi dari COVID-19 varian Delta, yang menurut pihak berwenang sekarang mencapai hampir 80 persen dari total kasus.
Hotspot kasus COVID-19 di Bangkok dan sembilan provinsi di Thailand kini berada di bawah pembatasan yang diperketat, termasuk diberlakukannya jam malam dan larangan pertemuan lebih dari lima orang.
Thailand pada Kamis (15/7) mencatat hampir 9.200 infeksi baru dan rekor kematian harian tertinggi, yaitu sebanyak 98 orang.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
75 Persen Penduduk di Tiga Pulau Thailand Sudah Divaksinasi
Phuket telah menerima 5.000 turis asing sejak dibuka kembali, 10 di antaranya dinyatakan positif COVID-19.
Presiden Asosiasi Pariwisata Thailand, Koh Samui Ratchaporn Poolsawadee, menggambarkan awal dari skema "Samui Plus" sebagai pembukaan awal untuk turis asing.
Dia mengatakan 75 persen penduduk di tiga pulau itu sudah divaksinasi.
"Diharapkan kedatangan akan meningkat setelah wisatawan mempelajari aturan dan regulasi. Dan kemudian beberapa aturan dan regulasi bisa diubah," kata Ratchaporn kepada AFP.
"Kami tidak ingin terburu-buru (Samui Plus)," pungkasnya,
Pariwisata merupakan seperlima dari pendapatan nasional Thailand dan ekonomi di negara itu mengalami kinerja terburuknya sejak krisis keuangan Asia pada tahun 1997.
Ratchaporn mengatakan bahwa pendapatan pariwisata di Samui sendiri bernilai US$918 juta sebelum pandemi, tetapi Virus Corona telah memotong omset menjadi US$88 juta 2020 lalu.
Advertisement