Kasus COVID-19 Meningkat, Korea Selatan Mulai Vaksinasi Warga Usia 55-59 Tahun

Korea Selatan memasuki masa gelombang keempat COVID-19. Vaksinasi warga berusia 55-59 tahun dimulai.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 26 Jul 2021, 14:29 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2021, 14:29 WIB
Negara-Negara dengan Kasus Corona Terbesar di Dunia
Sepasang kekasih mengenakan masker saat bersepeda di sebuah taman di Seoul, Korea Selatan, 7 Maret 2020. Hingga Kamis (12/3/2020) pagi, jumlah kasus virus corona COVID-19 di Korea Selatan sebanyak 7.755 orang terinfeksi, 60 meninggal, dan 288 sembuh. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan memulai vaksinasi COVID-19 untuk warga berusia 55 hingga 59 tahun pada Senin (26/7) untuk mempercepat laju kampanye kekebalan imun (herd immunity). 

Hal ini dilakukan ketika Korea Selatan tengah memerangi gelombang infeksi keempat, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (26/7/2021).

Peluncuran vaksinasi COVID-19 untuk orang-orang di atas 50-an telah terhenti selama seminggu setelah rekor jumlah kasus baru yang tinggi.

Sekitar 6,17 juta orang atau 84 persen dari mereka yang berusia 50-an, telah mendaftar untuk vaksinasi minggu lalu.

Pihak berwenang beralih ke vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech dari suntikan Moderna untuk beberapa orang karena fluktuasi jadwal pengiriman.

Pihak berwenang telah menghadapi kritik karena kekurangan pasokan vaksin.

Korsel telah memprioritaskan vaksinasi orang dewasa, pekerja kesehatan dan mereka yang bekerja di garis terdepan.

Korea Selatan telah memvaksinasi 33 persen dari 52 juta populasi dengan setidaknya satu dosis, sementara 13 persen telah sepenuhnya diinokulasi.

 

Kasus COVID-19 di Korea Selatan

Ilustrasi bendera Korea Selatan (AP/Chung Sung-Jun)
Ilustrasi bendera Korea Selatan (AP/Chung Sung-Jun)

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan 1.318 kasus COVID-19 pada Minggu (25/7).

Total infeksi di negara itu mencapai 190.166, dengan 2.077 kematian.

Pengujian dan pelacakan massal telah membantu negara itu menekan angka kematian COVID-19 yang lebih rendah daripada negara maju lainnya.

Tetapi gelombang infeksi baru mendorong pemerintah pada untuk memperketat aturan jarak sosial di sebagian besar kawasan untuk menghentikan transmisi di liburan musim panas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya