Temukan 4 Kasus Baru COVID-19, Makau Bakal Uji Virus Corona Seluruh Populasi

Makau berencana melakukan pengujian COVID-19 terhadap seluruh populasinya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 04 Agu 2021, 11:01 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2021, 11:01 WIB
Pelabuhan Baru yang Hubungkan Makau dan China Daratan Resmi Beroperasi
Para penumpang melewati jalur inspeksi otomatis di area inspeksi penumpang baru di Pelabuhan Hengqin pada 18 Agustus 2020. Pelabuhan baru untuk memfasilitasi perjalanan antara Makau dan Zhuhai, Provinsi Guangdong, China selatan, ini resmi beroperasi pada Selasa (18/8). (Xinhua/Deng Hua)

Liputan6.com, Hong Kong - Makau telah meluncurkan program pengujian untuk 600.000 warganya setelah kota yang dikuasai China itu mengkonfirmasi empat kasus Virus Corona baru pada Selasa, kata pemerintahnya dalam sebuah pernyataan pada Rabu 4 Agustus 2021. 

Makau telah mendirikan 41 stasiun pengujian COVID-19 di seluruh kota yang akan beroperasi tanpa henti selama setidaknya tiga hari, yang merupakan perkiraan periode yang diperlukan, kata pernyataan itu. Demikian menurut Channel News Asia, Rabu (4/8/2021).

Makau hanya mencatat 59 kasus Virus Corona dan sejauh ini tidak mencatat kematian, menurut data pemerintah Hong Kong.

Dalam pernyataan terpisah, pemerintah Hong Kong mengatakan telah menghapus Makau dari daftar tempat penduduk yang dapat kembali ke sana tanpa perlu karantina. 

Daftar 'Return2HK' itu sekarang hanya berisi tempat-tempat dari daratan Cina.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hong Kong dan Makau Tangguhkan Vaksin Pfizer

Pelabuhan Baru yang Hubungkan Makau dan China Daratan Resmi Beroperasi
Seorang penumpang menunjukkan kode respons cepat (quick response/QR) kepada staf karantina kesehatan di Pelabuhan Hengqin pada 18 Agustus 2020. Pelabuhan baru untuk memfasilitasi perjalanan antara Makau dan Zhuhai, Provinsi Guangdong, China selatan, ini resmi beroperasi. (Xinhua/Deng Hua)

Hong Kong dan Makau menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech pada Rabu (24 Maret) setelah diberi tahu tentang masalah pengemasan yang memengaruhi satu batch botol, sambil menekankan bahwa mereka tidak percaya ada risiko keamanan.

Penghentian tersebut merupakan pukulan terbaru dalam upaya menggelar program vaksinasi massal terhadap virus corona.

Botol dengan nomor lot 210102 ditemukan memiliki kemasan yang rusak, kata pihak berwenang.

Pernyataan dari Hong Kong dan Makau tidak memberikan perincian tentang bagaimana kemasan itu rusak tetapi keduanya mengatakan mereka tidak percaya ada masalah keamanan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya