Liputan6.com, Minsk - Duta Besar Prancis Nicolas de Lacoste diusir oleh pemerintah Belarusia. Ia disebut tidak memberikan surat-surat kepercayaan ke Presiden Alexander Lukashenko.Â
Dilaporkan BBC, Senin (18/10/2021), de Lacoste baru diposting di Belarusia pada akhir 2020. Media lokal menyebut dubes Prancis itu memilik menghadap Menteri Luar Negeri Belarusia Vladimir Makei ketimbang Presiden Lukashenko.Â
Advertisement
Sekadar informasi, Presiden Lukashenko tidak dianggap oleh para pemimpin Uni Eropa. Kemenangannya sebagai di pilpres 2020 dituding penuh kecurangan.Â
Presiden Lukashenko berkuasa di Belarusia sejak 1994. Gelombang protes masih terjadi di negara itu sejak 2020 karena rakyat menolak presiden yang sudah berkuasa enam periode ini.Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dubes Ucapkan Perpisahan
Kemlu Belarusia memerintahkan Dubes de Lacoste agar meninggalkan Belarusia sebelum 18 Oktober. Ia juga menyiapkan video perpisahan bagi para staf.Â
"Ia mengucapkan selamat tinggal kepada para staf dan merekam sebuah pesan video kepada rakyat Belarusia," ujar jubir kedubes Prancis.
Hingga kini, Uni Eropa masih tegas berkata pemilu 2020 tidak jujur dan adil. Meski demikian, Presiden Lukashenko terus melawan pengunjuk rasa.
Kekuasaannnya masih aman berkat dukungan Presiden Rusia Vladimir Putin.Â
Â
Advertisement