PM Jepang Fumio Kishida: Pembuangan Limbah Air Fukushima Tidak Bisa Ditunda

Fumio Kishida mengunjungi pembangkit nuklir Fukushima yang sebelumnya terdampak tsunami pada 2011 dalam lawatannya pada Minggu (17/10).

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Okt 2021, 10:02 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2021, 10:02 WIB
Fumio Kishida
Mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida berpose di markas besar Partai Demokrat Liberal setelah terpilih sebagai perdana menteri Jepang yang baru di Tokyo, Rabu (29/9/2021). Kishida (64) menggantikan pemimpin partai dari PM Yoshihide Suga yang mengundurkan diri. (Du Xiaoyi/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Tokyo - Dalam kunjungan perdananya ke pembangkit nuklir Fukushima sejak menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang yang baru, Fumio Kishida mengatakan bahwa rencana pembuangan limbah air yang tersimpan di komplek tersebut harus segera terlaksana.

Kishida mengunjungi pembangkit nuklir Fukushima yang sebelumnya terdampak tsunami pada 2011 dalam lawatannya pada Minggu (17/10).

Ia mengatakan rencana pembuangan limbah air di komplek itu, tidak bisa ditunda-tunda lagi, meski ada kekhawatiran dari penduduk setempat, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (19/10/2021).

Pembangkit Fukushima Daiichi, Jepang mengalami kehancuran tiga kali pada 2011 pasca-gempa bumi dan tsunami hebat yang melanda Jepang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mendapat Pertentangan

Fumio Kishida
Mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida saat konferensi pers di markas besar Partai Demokrat Liberal setelah terpilih sebagai perdana menteri Jepang yang baru di Tokyo, Rabu (29/9/2021). Kishida menggantikan pemimpin partai dari PM Yoshihide Suga yang mengundurkan diri. (Du Xiaoyi/Pool Photo via AP

Para pejabat Jepang mengatakan pembuangan limbah itu sangat diperlukan untuk pembersihan pabrik, dan pembuangan ke laut merupakan opsi yang paling realistis.

Rencana itu sangat ditentang oleh para nelayan, warga dan negara tetangga Jepang, termasuk China dan Korea Selatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya