Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa awan bisa melayang di langit, padahal ia memiliki banyak kandungan air. Tak sedikit, jumlahnya bisa dalam satuan ton.
Jika kita ingin memecahkan teka-teki ini, kita perlu mengetahui beberapa hal.
Advertisement
Baca Juga
Pertama-tama, awan terbuat dari tetesan air yang sangat kecil. Tetesan kecil ini memiliki waktu yang lebih sulit untuk jatuh daripada massa yang lebih berat, demikian dikutip dari zmescience, Selasa (18/1/2022).
Saat mereka jatuh, gerakan mereka menghasilkan gesekan dengan udara di sekitar sehingga membentuk kabut yang disebut awan. Tetap ada air, namun mereka terperangkap di sana.
Karena air ini memiliki massa yang lebih kecil tetapi tidak memiliki luas permukaan yang lebih kecil, mereka memiliki waktu yang lebih sulit untuk mendorong ke bawah dari langit.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ada Faktor Angin
Ibarat parasut, jatuhnya pelan-pelan tapi tetap jatuh. Artinya ada hal lain yang harus dipertimbangkan jika kita ingin lebih jauh lagi mengetahui mengapa bisa terbentuknya awan. Salah satunya adalah adalah faktor angin.
Angin bisa bertiup tegak lurus dengan tanah, lurus ke atas, misalnya dalam apa yang disebut updraft.
Jenis angin yang menghentikan tetesan kecil di udara agar tidak jatuh.
Disaat kandungan air ini semakain banyak, dan tak bisa tertahankan lagi, hal inilah yang kemudian kita sebut sebagai hujan.
Advertisement