Tingginya Ketidaksetaraan Pasca-Pandemi COVID-19, T20 Desak Pemimpin G20 Temukan Solusi

Ketidaksetaraan dan ketimpangan sosial meningkat secara signifikan pasca pandemi COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 06 Sep 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2022, 16:30 WIB
Parallel Session KTT T20 bertajuk "Rethinking Ineaquality, Human Capital and Well Being Post COVID-19 Pandemic" yang digelar di Nusa Dua, Bali pada Selasa (6/9/2022). (Liputan6/Benedikta Miranti)
Parallel Session KTT T20 bertajuk "Rethinking Ineaquality, Human Capital and Well Being Post COVID-19 Pandemic" yang digelar di Nusa Dua, Bali pada Selasa (6/9/2022). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Bali - Keberlangsungan dunia pasca-pandemi COVID-19 rupanya membuat tatanan hidup ikut berubah. Tak hanya memperburuk masalah kesehatan, pandemi COVID-19 membuat ketidaksetaraan meningkat juga. 

Sesi dalam KTT T20 bertajuk "Rethinking Ineaquality, Human Capital and Well Being Post COVID-19 Pandemic" yang digelar di Nusa Dua, Bali pada Selasa (6/9/2022), bertujuan untuk menemukan solusi atas tantangan yang dihadapi dunia pasca COVID-19.

Para panelis berupaya untuk memberi tahu para pemimpin inti di G20 tentang pentingnya mendefinisikan kembali fakta tentang ketidaksetaraan, sumber daya manusia, dan masalah kesejahteraan untuk sepenuhnya menangkap bagaimana pandemi telah memengaruhi kehidupan kita.

Selain itu, dialog ini juga menyoroti penelitian dan kerja kebijakan tentang ketidaksetaraan, modal manusia, dan kesejahteraan yang dipresentasikan oleh para peneliti dan ilmuwan yang berbasis di negara-negara G20.

Salah satu panelis, Vivi Alatas, Co-Chair of Task Force 5, T20 Indonesia menyampaikan bahwa banyak persaingan yang terjadi antara pekerja, namun banyak yang kalah karena masalah keterampilan terutama di antara masyarakat berpenghasilan rendah.

"Tantangannya adalah menciptakan platform yang user friendly dengan konteks lokal yang dibutuhkan oleh keluarga miskin," ujarnya. 

Ia menambahkan bahwa digitalisasi harus diseimbangkan bagi mereka yang berada dalam ekonomi menengah ke bawah.

Ditambah lagi, keterampilan juga diperlukan dalam menghadapi transformasi digital di masa depan. 

Anak Muda untuk Dunia

Parallel Session KTT T20 bertajuk "Rethinking Ineaquality, Human Capital and Well Being Post COVID-19 Pandemic" yang digelar di Nusa Dua, Bali pada Selasa (6/9/2022). (Liputan6/Benedikta Miranti)
Parallel Session KTT T20 bertajuk "Rethinking Ineaquality, Human Capital and Well Being Post COVID-19 Pandemic" yang digelar di Nusa Dua, Bali pada Selasa (6/9/2022). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Panelis lainnya, Dennis Gorlich selaku Head of the Kiel Institute's Global Challenges Centre and Research Director of the Global Solutions Initiative menyampaikan bahwa hal tersebut juga diperlukan dengan tujuan untuk mempersiapkan anak muda menghadapi dunia masa depan. 

"Lebih banyak yang bisa memperoleh keterampilan untuk menjadi warga negara yang aktif, mereka kemudian bisa bertanggung jawab, dan terlibat di seluruh dunia," ujarnya. 

Mereka juga perlu dipersiapkan untuk menghadapi dunia yang berubah-ubah secara dinamis, namun bisa menghadapinya secara stabil.

Tujuan KTT T20

Prof. Bambang Brodjonegoro selaku Lead Co-Chairs dari T20 Indonesia dalam pidato pembukaan KTT T20 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 4-6 September 2022.(Liputan6/Benedikta Miranti T.V)
Prof. Bambang Brodjonegoro selaku Lead Co-Chairs dari T20 Indonesia dalam pidato pembukaan KTT T20 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 4-6 September 2022. (Liputan6/Benedikta Miranti T.V)

Indonesia saat ini tengah memegang presidensi G20, hingga pertemuan puncaknya pada November 2022 mendatang.

Seiring dengan berjalannya presidensi G20, T20 hadir sebagai salah satu engagement groups yang menjadi wadah para ahli dan analis untuk berdiskusi dalam merekomendasikan solusi yang akan dimanfaatkan dalam pertemuan puncak atau Leaders Summit mendatang.

T20 Indonesia hadir sebagai salah satu kelompok keterlibatan G20 yang berkumpul pada saat banyaknya konflik dunia dan guncangan yang membingungkan, memperumit lanskap kebijakan evolusioner.

KTT T20 diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 4-6 September 2022.

Wadah Para Analis

Plenary Session 2 di KTT T20 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada (5/9) memberikan pandangan soal pentingnya transisi energi. (Liputan6/Benedikta Miranti T.V)
Plenary Session 2 di KTT T20 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada (5/9) memberikan pandangan soal pentingnya transisi energi. (Liputan6/Benedikta Miranti T.V)

KTT T20 2022 akan mengumpulkan para think tank atau pemikir, pembuat kebijakan, dan pakar terkemuka dunia untuk membahas rekomendasi kebijakan berbasis penelitian terbaru dan hal-hal penting global.

Langkah itu setelah bekerja dengan lebih dari 600 penulis dalam ringkasan kebijakan seputar tiga tema utama tahun ini, yang bertujuan untuk memberikan opsi kebijakan yang dapat diadopsi oleh para pemimpin G20 tentang: arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.

KTT ini juga akan berfungsi sebagai platform interaktif bagi rekan-rekan untuk memajukan dan berbagi ide dalam membangun dunia yang lebih sejahtera, berkelanjutan, dan inklusif.

Infografis Indonesia Terima Tongkat Estafet Presidensi G20. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Indonesia Terima Tongkat Estafet Presidensi G20. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya