Pejabat AS: Senjata Hipersonik China Ungguli Rusia, Jadi yang Tercanggih di Dunia

Pejabat pertahanan Amerika Serikat menyebut bahwa Tiongkok memiliki teknologi terdepan dalam senjata hipersonik di dunia.

oleh Hariz Barak diperbarui 11 Mar 2023, 17:09 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2023, 17:00 WIB
Deretan Senjata Canggih Dipamerkan pada HUT ke-70 RRC
Kendaraan militer membawa rudal balistik DF-17 dalam parade HUT ke-70 RRC di Beijing, China, Selasa (1/10/2019). DF-17 merupakan rudal balistik berkecepatan hipersonik yang bisa mencapai daratan Amerika Serikat. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Washington D.C. - Pejabat pertahanan Amerika Serikat menyebut bahwa Tiongkok memiliki teknologi terdepan dalam senjata hipersonik di dunia.

Menyusul China adalah Rusia, yang diketahui telah melakukan penggunaan berulang rudal hipersonik sebagai bagian dari pengebomannya terhadap Ukraina.

Meski begitu, China memimpin Rusia dalam infrastruktur dan jumlah sistem persenjataan rudal hipersonik, demikian seperti dikutip dari VOA, Sabtu (11/3/2023).

"Sementara China dan Rusia telah melakukan banyak uji coba senjata hipersonik yang sukses dan kemungkinan telah menerjunkan sistem operasional, China memimpin Rusia dalam mendukung infrastruktur dan jumlah sistem," kata Paul Freisthler, ilmuwan kepala untuk Badan Intelijen Pertahanan atau DIA bidang sains dan teknologi kepada anggota parlemen AS, Jumat 10 Maret 2023.

"Selama dua dekade terakhir, China telah secara dramatis memajukan pengembangan teknologi dan kemampuan rudal hipersonik konvensional dan senjata nuklir melalui investasi, pengembangan, pengujian, dan penyebaran yang intens dan terfokus," lanjut Freisthler.

Tidak seperti rudal balistik, yang terbang dengan kecepatan hipersonik tetapi berjalan di sepanjang lintasan yang ditetapkan, senjata hipersonik sangat dapat bermanuver meskipun terbang dengan kecepatan Mach 5, atau lima kali kecepatan suara.

Menurut pejabat pertahanan AS, kemampuan manuver berkecepatan tinggi itu membuat senjata hipersonik sangat sulit dideteksi dan, oleh karena itu, sulit dihentikan.

 
 

Simak video pilihan berikut:

China Mengintensifkan Penelitian Senjata Hipersonik

Deretan Senjata Canggih Dipamerkan pada HUT ke-70 RRC
Kendaraan militer melintas membawa senjata canggih saat parade HUT ke-70 RRC di Beijing, China, Selasa (1/10/2019). Persenjataan yang dipamerkan dalam HUT ke-70 RRC ini termasuk rudal bersenjata nuklir yang bisa mencapai AS dalam 30 menit. (AP Photo/Ng Han Guan)

Menurut DIA dan informasi yang dikumpulkan oleh Badan Riset Kongres AS, China mengoperasikan dua lokasi penelitian senjata hipersonik, dengan setidaknya 21 terowongan angin.

Beberapa terowongan angin dapat menguji kendaraan yang terbang dengan kecepatan hingga Mach 12.

Gudang senjata hipersonik China termasuk DF-17, rudal balistik jarak menengah dengan kendaraan luncur hipersonik yang memiliki jangkauan 1.600 kilometer.

Ia juga memiliki rudal balistik antarbenua DF-41, yang juga membawa kendaraan luncur hipersonik.

Senjata hipersonik China pernah mengelilingi dunia dalam sebuah pengujian sistem pada Juli 2021, mendorong pejabat tinggi pertahanan AS untuk membandingkan insiden tersebut dengan awal perlombaan luar angkasa asli pada 1950-an.

Teknologi Senjata Hipersonik AS

Rudal DF-41
Warga mengibarkan bendera China saat kendaraan militer yang membawa Dongfeng-41 atau DF-41 melintas dalam parade militer di Beijing, 1 Oktober 2019. Rudal balistik antarbenua DF-41 menjadi sorotan pengamat dan ahli persenjataan dunia karena disebut dapat menjangkau wilayah AS. (AP/Mark Schiefelbein)

Beijing juga memiliki kendaraan luncur hipersonik DF-ZF, dengan jangkauan hampir 2.000 kilometer, dan Starry Sky-2, prototipe hipersonik berkemampuan nuklir.

Serangan rudal Rusia terhadap Ukraina pada Jumat 10 Maret menggunakan sekitar enam rudal hipersonik Kinzhal Moskow. Kinzhal bergerak dengan kecepatan hingga Mach 10 dan memiliki jangkauan sekitar 2.000 kilometer.

Rusia juga memiliki kendaraan peluncur hipersonik Avangard, yang diklaim dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan lebih dari Mach 20 dengan jangkauan lebih dari 10.000 kilometer, dan rudal hipersonik Zircon yang diluncurkan dari kapal, dengan kecepatan tertinggi Mach 8 dan jangkauan 1.000 kilometer.

Freisthler dari DIA mengatakan pada hari Jumat bahwa Moskow juga mengembangkan rudal hipersonik yang diluncurkan dari udara (Kh-95) dan telah mengumumkan rencana untuk menempatkan kendaraan luncur hipersonik pada rudal balistik antarbenua Sarmat.

Militer AS telah mengembangkan berbagai senjata hipersonik, yang semuanya masih dalam pengujian atau pengembangan. Para pejabat mengatakan, tidak seperti China dan Rusia, Washington tidak memiliki rencana untuk mempersenjatai senjata hipersoniknya dengan hulu ledak nuklir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya