Polemik Penolakan Israel di Piala Dunia U20, Pengamat: Pembatalan Drawing Itu Warning Awal

Jalan panjang agar Indonesia bisa menggelar Piala Dunia U20 masih terus dialami. Buntut polemik penolakan Israel yang terbaru adalah dibatalkannya drawing penentuan grup.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 27 Mar 2023, 13:01 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2023, 13:01 WIB
Perawatan Lapangan Stadion GBK Jelang Piala Dunia U20
Aktivitas pekerja saat perawatan lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2023). Perawatan kebersihan Stadion berkapasitas 88.083 penonton tersebut dilakukan secara rutin jelang pertandingan Internasional Sepakbola U-20 di Indonesia yang diikuti 24 negara untuk ajang bergengsi sepak bola yang akan berlangsung 20 Mei hingga 11 Juni 2023 mendatang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Jalan panjang agar Indonesia bisa menggelar Piala Dunia U20 masih terus dialami. Buntut polemik penolakan Israel yang terbaru adalah dibatalkannya drawing penentuan grup.

Pengamat sepak bola M Kusnaeni menilai pembatalan drawing Piala Dunia U20 2023 membuat Indonesia rawan sanksi FIFA. Dia bahkan menilai Tanah Air bisa divonis hukuman lebih berat dari yang diterima pada 2015.

Saat itu FIFA membekukan PSSI karena intervensi pemerintah. Akibatnya, kompetisi sepak bola lokal terhenti.

"Pembatalan drawing merupakan warning awal. Jika kita sampai gagal melaksanakan event tersebut, Indonesia dianggap menodai kepercayaan yang diberikan FIFA. Otoritas tertinggi sepak bola internasional itu dirugikan secara material dan inmaterial, karena pelaksanaan event mereka kacau balau," ungkap Kusnaeni, dikutip dari Kanal Bola Liputan6.com, Senin (27/3/2023).

“Kita berharap semoga FIFA tidak melakukan pembatalan penujukkan Indonesia sebagai tuan rumah. Pembatalan drawing merupakan peringatan awal, apa yang perlu lakukan? Segera konsolidasi dan bereskan PR yang ada. Karena saya melihat tak hanya masalah Israel saja yang jadi perhatian FIFA, tapi juga berkaitan dengan infrastruktur. Saya yakin FIFA juga ingin Indonesia sukses menjadi tuan rumah,” sambungnya.

Kusnaeni berharap status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dicabut. Karena dampak yang dirasakan sepak bola Indonesia bakal terasa besar.

"Jangan sampai hal itu terjadi. Mimpi buruk buat sepak bola kita. Jangan bermain-main dengan kesepakatan yang sudah dibuat dengan FIFA. Kita jadi host didapat dengan mengajukan diri, bukan FIFA yang minta. Taati kesepakatan yang ada. Segera cari air untuk memadamkan kebakaran yang timbul,” tutur Kusnaeni.

Argentina Siap Gantikan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20, Klaim Punya Tempat yang Memungkinkan

Perawatan Lapangan Stadion GBK Jelang Piala Dunia U20
Aktivitas pekerja saat perawatan lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2023). Perawatan kebersihan Stadion berkapasitas 88.083 penonton tersebut dilakukan secara rutin jelang pertandingan Internasional Sepakbola U-20 di Indonesia yang diikuti 24 negara untuk ajang bergengsi sepak bola yang akan berlangsung 20 Mei hingga 11 Juni 2023 mendatang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Seorang jurnalis di media olahraga TyC Sport, Gaston Edul menyebut bahwa Federasi Sepak Bola Argentina siap menggantikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

"Piala Dunia U20 akan berlangsung di Indonesia dan harus mulai dimainkan pada Mei. Untuk alasan non-sepak bola (politik), pengundian ditunda. Jika tidak bisa dilakukan di Indonesia, AFA telah menominasikan Argentina sebagai tempat yang memungkinkan."

Sementara itu, pengamat sepak bola M Kusnaeni menilai pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 membuat Indonesia rawan sanksi FIFA. Dia bahkan menilai Tanah Air bisa divonis hukuman lebih berat dari yang diterima pada 2015.

Saat itu FIFA membekukan PSSI karena intervensi pemerintah. Akibatnya, kompetisi sepak bola lokal terhenti.

Tim nasional Indonesia dari berbagai umur juga dilarang mengikuti ajang internasional. Status Indonesia sebagai tuan rumah Piala AFF level usia turut dicoret.

FIFA mencabut hukuman ini setahun berselang, setelah pemerintah tidak lagi mengurusi masalah PSSI. Kini, Kusnaeni menilai Indonesia bakal mendapat hukuman lebih berat karena mengerecoki turnamen FIFA.

"Pembatalan drawing merupakan warning awal. Jika kita sampai gagal melaksanakan event tersebut, Indonesia dianggap menodai kepercayaan yang diberikan FIFA. Otoritas tertinggi sepak bola internasional itu dirugikan secara material dan inmaterial, karena pelaksanaan event mereka kacau balau," ungkap Kusnaeni.

“Kita berharap semoga FIFA tidak melakukan pembatalan penujukkan Indonesia sebagai tuan rumah. Pembatalan drawing merupakan peringatan awal, apa yang perlu lakukan? Segera konsolidasi dan bereskan PR yang ada. Karena saya melihat tak hanya masalah Israel saja yang jadi perhatian FIFA, tapi juga berkaitan dengan infrastruktur. Saya yakin FIFA juga ingin Indonesia sukses menjadi tuan rumah,” sambungnya.

Dampak Sanksi Menanti Buntut Pembatalan Piala Dunia U20

Persiapan piala dunia U20 Ketua PSSI tinjau SU GBK
Ketua Umum PSSI merangkap Ketua LOC Erick Thohir didampingi Wakil Ketua Umum PSSI Zainuddin Amali da Ratu Tisha melakukan inspeksi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (13/3/2023). Langkah ini diambil guna memastikan kesiapan seluruh venue, mengingat FIFA akan kembali melakukan audit ulang pada 21-27 Maret mendatang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kusnaeni berharap status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dicabut. Karena dampak yang dirasakan sepak bola Indonesia bakal terasa besar.

"Jangan sampai hal itu terjadi. Mimpi buruk buat sepak bola kita. Jangan bermain-main dengan kesepakatan yang sudah dibuat dengan FIFA. Kita jadi host didapat dengan mengajukan diri, bukan FIFA yang minta. Taati kesepakatan yang ada. Segera cari air untuk memadamkan kebakaran yang timbul,” tutur Kusnaeni.

FIFA belum memberikan informasi mengenai waktu dan lokasi baru penyelenggaraan undian Piala Dunia U-20 2023. Status Indonesia sebagai tuan rumah turnamen pun dalam tanda tanya besar.

Mereka membatalkan acara semula yang dijadwalkan berlangsung di Bali pada Jumat (31/3/2023). Meski tidak memberi alasan, PSSI menduga sikap ini diambil karena penolakan kepala daerah setempat.

Penolakan Terhadap Partisipasi Israel

Persiapan piala dunia U20 Ketua PSSI tinjau SU GBK
Ketua Umum PSSI merangkap Ketua LOC Erick Thohir serta jajaran pengurus PSSI dan LOC melakukan inspeksi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (13/3/2023). Seperti diketahui, gelaran Piala Dunia U-20 yang diikuti 24 negara akan berlangsung pada 5 Mei -11 Juni 2023 di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)i

Gubernur Bali I Wayan Koster menolak menyelenggarakan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Pulau Dewata. PSSI menilai hal ini sangat kontradiktif mengingat Koster juga sudah menandatangani Government Guarante untuk menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023, termasuk di dalamnya drawing kompetisi.

"Mereka telah memutuskan membatalkan undian Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di Bali yang rencananya dilakukan pada 31 Maret 2023," kata anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga pada jumpa pers di kantor PSSI, Jakarta, Minggu (26/3/2023).

"Pihak FIFA belum memberikan informasi mengenai waktu dan lokasi penyelenggaraan drawing Piala Dunia U20," ucap Arya.

PSSI, lanjut Arya, mengerti sulitnya memisahkan politik dan olahraga. Oleh karena itu, ucap Arya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri dan kepada Kemenpora sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia.

"Ketua umum PSSI juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini baik secara diplomasi dan politik luar negeri untuk bagaimana menyelamatkan sepakbola Indonesia yang kita cintai," lanjut Arya.

Arya menyebut kelanjutan penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023, termasuk inspeksi teknis lapangan-lapangan di Indonesia tetap dilakukan oleh FIFA.

"Kami tidak menutup kemungkinan adanya konsekuensi-konsekuensi yang harus diterima oleh Indonesia dan PSSI akibat adanya permasalahan yang terjadi sehubungan dengan proses penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia," kata Arya.

Infografis Jurus Ketum PSSI Persiapkan Piala Dunia U-20 2021
Infografis Jurus Ketum PSSI Persiapkan Piala Dunia U-20 2021. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya