Liputan6.com, Jakarta - Putri dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menuai kritik dan membuat warga Korea Utara kesal. Pasalnya, anak perempuan berusia 11 tahun itu terus tampil dengan pakaian mewah nan mahal di tengah bencana kelaparan di negaranya.
Awalnya, warga Korea Utara senang melihat kemunculan Kim Ju Ae di televisi mengenakan pakaian sederhana. Namun, semakin sering ia tampil, pakaian yang dikenakan terlihat kian glamor. Padahal, rakyatnya sedang kesulitan bertahan hidup.
Baca Juga
Radio Free Asia (RFA) mencoba mengidentifikasi dua pakaian Kim Ju Ae. Ada yang harga bajunya diduga standar (untuk ukuran negara maju) dan ada juga yang diduga sangat mahal.
Advertisement
Hasilnya menunjukkan bahwa jaket yang dikenakan Kim Ju Ae pada Maret 2023 lalu di Bandara Internasional Pyongyang itu adalah merk Christian Dior. Untuk harganya, jaketnya seharga US$1.900 (Rp 28,1 juta).
Tidak hanya Kim Ju Ae, sebelumnya ada dua kasus serupa terjadi pada putri presiden Mesir Aya el-Sisi, putri Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, dan Ivanka Trump, putri mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Keduanya pernah memakai perhiasan dan pakaian mahal, tetapi sayangnya dikritik oleh masyarakat.
Berikut ulasan kasus Aya el-Sisi dan Ivanka Trump yang tampil mewah dan malah kena kecaman dari publik, sebagaimana dilansir dari Albawaba dan Nicki Swift, Minggu (30/4/2023):
1. Pakaian Ivanka Trump Timbulkan Kegemparan
Ivanka Trump berpakaian mengesankan untuk debat presiden pada 29 September 2020.
Ivanka Trump merupakan seorang pengusaha yang berubah menjadi penasihat senior-presiden. Di debat presiden 2020 itu, ia memamerkan penampilan mewahnya saat duduk di antara hadirin di debat, yang berlangsung di Cleveland, Ohio.
"Pakaian debat Ivanka harganya lebih mahal daripada Trump yang membayar pajak," gurau seseorang tentang pakaiannya itu.
Putri tertua Donald Trump mengenakan blazer putih gading, menampilkan ikat pinggang untuk menonjolkan lingkar pinggangnya, dipasangkan dengan celana berkerut ganda berwarna putih gading, semuanya dirancang oleh Gabriela Hearst.
Bersamaan dengan penampilannya yang berkelas, ia juga mengenakan anting-anting mutiara dan membawa tas tangan Chanel.
Blazer Ivanka itu bernilai US$3.200 (sekitar Rp46 juta). Celana berkerut ganda yang ia pasangkan dengan jaket berharga sedikit lebih rendah, tetapi masih cukup mahal, yakni US$1.300 (sekitar Rp19 juta). Ada pula tas putih Chanel yang harganya $4.700 (sekitra Rp68 juta).
Totalnya, harga pakaian dan tas yang dikenakan saat acara debat presiden kala itu mendekati US$10.000 (sekitar Rp146 juta).
Label harga pakaian Ivanka pun menuai kritik di Twitter, "Senang melihat penghindaran pajak ayah tidak menghalangi belanja Ivanka."
Komentar itu kemungkinan merujuk pada paparan The New York Times pada September 2020 tentang pengembalian pajak Donald Trump.
Advertisement
2. Kalung Mahal Aya el-Sisi Sita Perhatian Warga di Tengah Krisis Ekonomi Mesir
Aya el-Sisi juga dikecam secara luas menyusul penampilan langka di upacara pernikahan Putri Yordania Iman pada 12 Maret 2023.
Aya el-Sisi menghadiri pernikahan tersebut bersama ibunya, Entissar. Aya dikritik karena mengenakan kalung mahal, yang diduga bernilai US$275.000 (sekitar Rp4 miliar).
Unggahan di berbagai platform media sosial secara khusus mengkritik kalung Aya, dengan mengatakan ia telah mengenakan perhiasan mahal, sementara ayahnya mendesak langkah-langkah penghematan yang ketat untuk menghadapi krisis ekonomi terburuk Mesir.
Namun, komentator terkenal Mesir Chayma Khaled menulis di Mawqe Masr bahwa unggahan media sosial "sangat melambungkan" harga kalung itu. Chayma dan perusahaan berita Mesir lainnya menunjukkan bahwa Aya memiliki bisnis yang sukses dan mampu membeli kalung itu menggunakan uangnya sendiri, terlepas dari keluarganya dan mertuanya yang kaya.
Tidak hanya mencuri perhatian masyarakat karena kalungnya yang mahal, putri presiden Mesir itu juga ditegur karena muncul di depan kamera mengunyah permen karet di acara pernikahan itu.
Seseorang mencuit, "Mengunyah permen karet di pernikahan kerajaan bertentangan dengan protokol."
Komentar Media Sosial Putri Mantan Presiden Iran Berbuah Tuntutan
Putri mantan Presiden Iran Akbar Hashemi Rafsanjani, Faezeh Hashemi, juga pernah menjadi sorotan namun bukan soal pakaian atau perhiasan mewah. Ia dikabarkan menghadapi tuntutan terkait komentarnya di media sosial tentang Garda Revolusi dan Nabi Muhammad, kata Departemen Kehakiman negara itu pada Selasa, 10 Mei 2022.
"Hashemi, 59 tahun, dipanggil jaksa terkait dua hal ini," kata juru bicara Departemen Kehakiman Zabihollah Khodayian, pada konferensi pers yang dikutip dari Mizan Online seperti diberitakan VOA Indonesia, Rabu (11/5/2022).
Khodayian merujuk kasus yang mendera Faezeh Hashemi akibat pernyataan tentang sanksi terhadap Garda Revolusi dan penghinaan terhadap Nabi.
Putri mantan presiden Iran itu adalah mantan anggota parlemen dan aktivis hak-hak perempuan yang pada pertengahan April 2022 dalam debat audio di forum media sosial mengatakan permintaan Iran agar Garda Revolusi dihapus dari daftar teror AS "merusak kepentingan nasional", demikian dilaporkan media lokal.
Penghapusan sebutan teror adalah tuntutan utama Teheran dalam perundingan yang macet dengan negara-negara besar dunia untuk memulihkan kesepakatan nuklir 2015.
Advertisement