Liputan6.com, Cilacap - Rais Syuriyah PBNU asal kota Rembang, Jawa Tengah, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) memiliki sisi unik dan menarik untuk diulas.
Di antara hal-hal yang unik yang dapat dilihat dari sosok ulama ini ialah cara berpakaiannya yang sangat sederhana dan jauh dari kesan kemewahan, meskipun dirinya kini telah populer.
Demikian juga kesederhanaaanya ini dapat dilihat saat dirinya makan. Berdasarkan penuturan Gus Baha sendiri, beliau makan dengan porsi yang sedikit dan tidak berlebihan.
Advertisement
Baca Juga
“Saya itu bukannya sombong, saya itu di rumah, tanya sama tetangga saya, kalau makan ya sedikit dan pakaian sederhana,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @takmiralmukmin, Sabtu (15/03/2025).
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Alasannya
Gus Baha menekankan pentingnya sikap sederhana ini sebab malu jika kelak bertemu Allah SWT, sementara sewaktu hidup di dunia beliau dalam kondisi yang bernewah-mewahan. Dirinya juga enggan diperlakukan istimewa di dunia.
“Sebab saya malu kelak bertemu Allah, gara-gara dipanggil orang alim lalu disalami tempel, diciumi tangannya,” ungkapnya.
“Besok kalau saya ditanya sama Allah, apakah cuma itu saja hasilnya?” sambungnya.
Sikap ini menurutnya hasil pendidikan dari ayahnya, KH. Nursalim yang muasalnya dari KH. Abdul Hamid Pasuruan yang enggan diberikan penghormatan berlebihan sebab takut jikalau amal baiknya ini hanya mendapatkan balasan di dunia saja.
“Saya itu punya sanad dari bapak, bapak dari Mbah Hamid Pasuruan, ketika beliau dihormati sedemikian rupa oleh banyak orang dia berkata, “aku ini sholeh-sholeh sendiri untuk menghadap Allah kelak, kok dapat dunia, itu hisabnya repot,” paparnya.
“Saya juga seperti itu lagi mengalami penghormatan sedemikian rupa,” tuturnya.
Advertisement
Pentingnya Hidup Sederhana
Merangkum merdek.com, hidup sederhana ini dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hidup sederhana artinya menerima apa adanya yang telah diberikan Allah SWT.
Hidup sederhana berarti juga hidup sesuai kebutuhan dan tidak terbawa dengan kesenangan duniawi yang berlebihan sehingga terjerumus ke dalam sifat keserakahan yang tidak disukai Allah SWT.
Hidup sederhana tidak selalu miskin, tetapi merasa puas, bersyukur, dan tidak berlebihan. Sederhana dalam Islam dinamakan qanaah. Hidup yang qanaah akan membawa kebaikan pada kita di dunia maupun di akhirat.
Cara hidup sederhana menurut Islam yakni sederhana dalam kebutuhan berpakaian. Mengutip dari buku Aku Ingin Menjadi Anak Saleh, dari Mu’adz bin Anas ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang meninggalkan pakaian (yang bagus) disebabkan tawadu (merendahkan diri) di hadapan Allah, sedangkan ia sebenarnya mampu, niscaya Allah memanggilnya pada hari kiamat di hadapan segenap makhluk dan disuruh memilih jenis pakaian mana saja yang ia kehendaki untuk dikenakan.” (H.R. at-Tirmidzi)
Sederhana dalam memenuhi kebutuhan makan
Cara hidup sederhana menurut Islam berikutnya, yaitu hendaknya kita makan sesuai kebutuhan, bukan sesuai keinginan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah al-A’raf/7:31
“…Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Q.S. al-A’raf/7:31)
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
